Prabowo Akan Kalah jika Pilih Gibran Jadi Cawapres, Pengamat Ungkap Sebabnya

Prabowo Subianto disebut bisa kalah pilpres jika memilih Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapresnya.


zoom-inlihat foto
Gibran-dan-Prabowo-2.jpg
Tribunnews
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Pengamat politik Arya Budi mengatakan bakal capres Prabowo Subianto bisa kalah dalam Pilpres  2024 jika memilih Wali Kota Surakarta Gibran Rakabung Raka sebagai cawapres pendampingnya.

Menurut Arya, elektabilitas Prabowo yang diusung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) memang lebih tinggi daripada dua bakal capres lainnya, yakni mantan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Dalam survei Poltracking Indonesia bulan September 2023, elektabilitas mantan Danjen Kopassus itu selalu di atas Ganjar dan Anies dalam simulasi tiga nama ataupun simulasi secara head to head.

Elektabilitas Prabowo mencapai 38,9 persen, Ganjar 37 persen, sedangkan Anies hanya 19,9 persen. Sementara itu, ada 4,2 persen yang tidak menjawab.

Arya mengatakan berdasarkan hasil survei lembaga yang sama sejak bulan Oktober 2021 hingga September 2023 elektabilitas Prabowo cenderung konsisten.

Pada bulan Oktober 2021 elektabilitas Prabowo mencapai 23,5 persen. Elektabilitasnya berada di kisaran angka itu sepanjang tahun 2022.

Baca: Baliho Prabowo & Gibran Bermunculan, Gibran Ditawari Masuk Tim Pemenangan Ganjar

Elektabilitas Prabowo naik tahun berikutnya. Pada bulan Februari 2023 elektabilitasnya 26,1 persen, kemudian naik lagi menjadi 27,2 persen pada bulan berikutnya.

Pada bulan April 2023 elektabilitasnya mencapai 33 persen. Semenjak itu, dia berada di posisi atas dan menyalip Ganjar yang elektabilitasnya anjlok lantaran menolak Israel pada Piala Dunia U-20.

Elektabilitas Prabowo kembali naik pada bulan Juli 2023 menjadi 37,5 persen dan pada bulan September 2023 menjadi 38,9 persen.

Dalam simulasi head to head dengan Ganjar, Prabowo unggul dengan 46,1 persen, sedangkan Ganjar 39,8 persen. Ada 14,1 persen yang tidak menjawab.

Adapun dalam simulasi head to head dengan Anies, Prabowo jauh lebih unggul, yakni mencapai 51,2 persen dibandingan dengan Anies yang elektabilitasnya 28,3 persen. Ada 20,5 persen yang tidak menjawab.

Meski elektabilitasnya unggul atas dua bakal capres lainnya, Prabowo berpotensi kalah jika memilih Gibran sebagai pendampingnya.

Baca: PDIP Tak Melarang Gibran Jadi Cawapres Prabowo, Keputusan di Tangan Dia Sendiri

Gibran sendiri santer dikabarkan sebagai sosok yang akan dipinang menjadi cawapres Prabowo.

Berdasarkan empat simulasi dari Poltracking Indonesia, Prabowo bakal menang apabila dipasangkan dengan Menteri BUMN Erick Thohir melawan Anies-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan Ganjar yang berpasangan dengan siapa pun.

"Jika Prabowo berpasangan dengan Erick Thohir praktis mereka unggul 32,1 persen. Kemudian, Ganjar dan Sandiaga Uno sekitar 30,3 persen, ada jarak sdekitar dua persen baru kemudian Anies Muhaimin 19,6 persen dan yang tidak menjawab 18 persen," kata Arya ketika menjelaskan hasil survei terbarunya bertajuk "Kekuatan Politik Elektoral Menuju Pendaftaran Capres Cawapres 2024", Sabtu, (7/10/2023).

Apabila Prabowo-Erick melawan Ganjar yang berpasangan dengan Mahfud MD dan pasangan Anies-Cak Imin, Prabowo masih unggul dengan perolehan 32,5 persen.

Baca: Tak Difavoritkan Jadi Cawapres Prabowo, Gibran Disebut Punya Peluang Sama dengan Kandidat Lain

Di belakang Prabowo ada Ganjar-Mahfud dengan 31,7 persen dan Anies-Cak Imin dengan 19,2 persen. Adapun 16,6 persen sisanya tidak menjawab.

Baliho bergambar Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka terpasang di pinggir jalandi Desa Kalipucang Kulon, Kecamatan Welahan, Kabupaten Jepara
Baliho bergambar Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka terpasang di pinggir jalandi Desa Kalipucang Kulon, Kecamatan Welahan, Kabupaten Jepara (Tribun Muria/Yunan Setiawan)

Akan tetapi, Prabowo bakal kalah apabila berpasangan dengan putra sulung Jokowi, tak peduli siapa pun sosok yang menjadi menjadi cawapres Ganjar.

Prabowo-Gibran akan kalah jika melawan pasangan Ganjar-Sandi ataupun pasangan Ganjar-Mahfud. Pasangan itu meraih 30,9 suara, sedangkan Ganjar-Sandi unggul tipis dengan 31,9 persen.

Adapun Anies-Cak Imin mendapat 18,9 persen dan ada sebanyak 18,3 persen responden yang tidak menjawab.

Prabowo-Gibran juga akan kalah dengan pasangan Ganjar-Mahfud. Prabowo Gibran meraup 30,7 persen, sedangkan Ganjar-Mahfud 31,6 persen.

Sementara itu, Anies-Cak Imin tetap di posisi ketiga dengan 18 persen. Responden yang tidak menjawab ada 19,3 persen.

Baca: Pengamat Menduga PDIP Akan Panik jika Gibran Dijadikan Cawapres Prabowo

Menurut Arya, hasil simulasi itu menandakan bahwa pilpres tahun depan akan berlangsung dua putaran lantaran tidak ada yang bisa mendapatkan lebih dari 50 persen.

Arya mengatakan, dalam survei Poltracking, elektabilitas Gibran masih di bawah para kandidat cawapres lainnya.

Gibran berada pada posisi keenam dengan elektabilitas 7,3 persen. Dia berada di bawah Erick Thohir dengan 18,6 persen, Sandiaga Uno 15,7 persen, Ridwan Kamil 10,2 persen Agus Harimurti Yudhoyono 9,1 persen, dan Muhaimin Iskandar 7,6 persen.

"Sedangkan kemenangan di Ganjar sangat ditentukan siapa cawapres Prabowo, karena dia bisa unggul dengan Sandi dan Mahfud MD jika Prabowo cawapresnya Gibran," kata Arya.

Baca: Anies-Cak Imin Berduet, Pakar : Peluang Erick Thohir dan Gibran Jadi Cawapres Prabowo Terbuka

(Tribunnewswiki)

Baca berita lain tentang Pilpres 2024 di sini.

 





BERITATERKAIT
Ikuti kami di


KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved