TRIBUNNEWSWIKI.COM - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) meyakini Komisi Pemberantasan Korupsi bisa menemukan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Keberadaan Syahrul tidak diketahui setelah rumah dinasnya digeledah oleh KPK.
"Ya mudah-mudahan segera ketemu, kan orang sekelas menteri tidak mudah juga menghilang begitu ya. Kalau menghilang dalam arti menghindari aparat atau lari begitu, saya kira tidak mudah," kata Mahfud di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, (4/10/2023), dikutip dari Kompas.com.
Mahfud tak ingin berspekulasi bahwa hilangnya Syahrul adalah upaya untuk lari dari kejaran KPK.
Hingga saat ini lembaga antikorupsi itu belum menerbutkan daftar pencarian orang (DPO) sehubungan dengan menghilangnya Syahrul.
"Ini kan belum DPO, kita tunggu informasinya saja dulu," ujarnya.
Sebelumnya, Syahrul dikabarkan masih berada di luar negeri untuk menghadiri forum Global Conference on Sustainable Livestock Transformation yang diadakan oleh FAO atau badan pangan di bawah PBB.
Baca: Mahfud MD Sebut Menteri Syahrul Limpo Sudah Lama Jadi Tersangka Kasus Dugaan Korupsi
Baca: Sosok Syahrul Yasin Limpo, Mentan Era Jokowi yang Lenyap Tiba-tiba Setelah Rumahnya Digeledah KPK
Nasdem Bantah Syahrul menghilang
Partai Nasdem membantah bahwa Syahrul menghilang di lur negeri.
Menurut Bendahara Umum Nasdem Ahmad Sahroni, Syahrul memiliki kegiatan yang tidak bisa ditunda.
"Kagak ngilang, kok, emang ada giat yang tidak bisa ditunda," kata Sahroni kepada wartawan, Selasa, (3/10/2023).
Kata dia, Ketua Umum Nasdem Surya Paloh sudah meminta Syahrul pulang ke tanah air.
"Tapi tanggal 5 Oktober Pak Mentan akan kembali ke tanah air karena ketua umum perintahkan untuk segera kembali ke tanah air," kata dia.
Kementan tak bisa hubungi
Menurut Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi, Kementan kini kehilangan kontak dengan Syahrul.
"Betul. Jadi, sampai hari ini kita terus mencari keberadaan Pak Menteri karena memang sampai detik ini kita belum ada kabar mengenai keberadaan Pak Menteri sampai hari ini," kata Harvick di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, (3/10/2023), dikutip dari Kompas.com.
Kata Harvick, informasi terakhir yang didapatkannya ialah Syahrul sedang berada di Spanyol.
Kala itu Syahrul sedang bersama dengan pejabat Kementerian Pertanian. Para pejabat itu turut serta dalam kunjungan Syahrul ke negara Eropa itu.
Baca: Disebut Jadi Tersangka KPK, Syahrul Yasin Limpo Hilang Kontak di Eropa, Terakhir Terdeteksi di Roma
Baca: Wamentan Bantah Menteri Syahrul Limpo Kabur setelah Rumahnya Digeledah KPK
Harvick menyebut para pejabat itu kemudian terpisah dari Syahrul.
"Eselon I ada yang ikut tiga orang, juga ada eselon II yang ikut kunjungan kerja Pak Menteri, dan ada beberapa staf."
"Kembali ke tanah airnya ini memang masing-masing karena mungkin tiket juga terbatas. Akhirnya terpisah."
Ketika ditanya apakah Syahrul melarikan diri dari kasus yang menjeratnya. Harvick mengatakan tidak.
"Wah, insyaallah, sih, enggak, ya. Mudah-mudahan kita doakan bersama-sama agar bisa selesai. Insyaallah," sahutnya.
Kata Harvick, kali terakhir dia berkomunikasi dengan Syahrul ialah sebelum sebelum acara kunjungan ke Spanyol.
"Ini belum tahu kita ini posisi akhirnya. Belum. Belum ada kontak sama sekali."
"Kelihatannya pemerintah, tentu instansi yang bertanggung jawab sama hal ini sudah mungkin sudah mulai mencari posisi keberadaan Pak Menteri kita," ucapnya.
Baca: Setelah Rumahnya Digeledah KPK, Menteri Syahrul Limpo Tak Diketahui Keberadaannya
Penggeledahan
KPK menggeledah rumah dinas Syahrul yang beralamat di Jalan Widya Chandra V Nomor 28, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Penggeledahan itu dilakukan dari Kamis malam, (28/9/2023), hingga Jumat siang, (29/9/2023).
Dalam penggeledahan itu KPK menemukan 12 pucuk senjata api dan telah diserahkan kepada Polda Metro Jaya untuk diselidiki.
"Tadi bertanya apakah betul ada senpi? Kami ingin menjelaskan bahwa kami sudah berkoordinasi dengan pihak Kepolisian Daerah DKI Jakarta," kata Juru Bicara Penindakan dan Kelembagaan KPK Ali Fikri Ali dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Jumat, (29/9/2023), dikutip dari Kompas.com.
Baca: Bareskrim Ambil Alih Penyelidikan Kasus 12 Senpi Mentan Syahrul Yasin Limpo: Didalami Ilegal/Legal
Dalam penggeledahan itu KPK turut menyita uang puluhan miliar dalam bentuk pecahan mata uang asing dan rupiah.
"Sekira sejauh ini puluhan miliar yang ditemukan dalam penggeledahan dimaksud," kata Ali.
Ali menyebut KPK membawa mesin penghitung uang saat pengeledahan itu agar bisa menghitung jumlah uang dengan akurat
"Jadi betul tim penyidik bawa alat penghitung uang dalam proses penggeledahan tersebut."
(Tribunnewswiki)
Baca berita lain tentang Syahrul Yasin Limpo di sini.