Afief menyebut kondisi korban membaik dan sudah bisa diajak berbicara.
"Jadi kondisi saat ini pasien masih kondisi stabil, bisa diajak komunikasi sadar secara baik."
"Korban bahkan mengetahui persis kejadian, dia bisa bercerita," kata Afief, Senin, (25/9/2023).
Menurut Afied, luka di leher dan lengan korban masih ditangani pihak rumah sakit.
"Ada dua luka di leher dan di lengan sebelah kiri. Yang di lengan saat ini sudah ada tindakan dijahit. Untuk di leher masih menunggu hasil rontgen."
"Secara umum kondisi korban stabil."
Baca: Tilep Tabungan Murid Rp800 Juta, Mantan Kepsek di Tasikmalaya Menyesal & Sebut Ada Musibah
Trauma healing
Afief mengatakan pihaknya akan memberikan trauma healing kepada siswa dan guru yang melihat peristiwa kekerasan itu.
"Upaya kami dari Kementerian Agama akan segera melakukan trauma healing, untuk anak didik dan guru," kata Afief.
Menurut dia, trauma healing diperlukan guna mengembalikan proses pendidikan seperti sebelumnya.
"Sebagaimana dapatkan kami dilapangan ada guru yang dirawat dirumah sakit karena sok sehingga kejadian tadi ada yang pingsan melihat kejadian yang tidak pernah terbayangkan oleh kami semua.
Dia mengatakan trauma healing akan diberikan oleh tenaga profesional.
"Segera kami lakukan trauma healing untuk anak didik dan guru. Segera kami hadirkan tenaga yang memiliki kompetensi untuk melakukan recovery healing."
"Selain trauma healing saat ini, upayakan sementara madrasah meliburkan dulu sesaat, sehingga suasana kondisi yang di madrasah kondusif," katanya.
Baca: Kisah Kepala Sekolah di Tulungagung Dicopot setelah Wali Murid Keluhkan Mahalnya Harga Kain Seragam
(Tribunnewswiki)