Selain rumah, pada kawasan itu dibangun infrastruktur jalan, berbagai fasilitas sosial dan fasilitas umum, kawasan pemerintahan, puskesmas, sekolah hingga dermaga buat para nelayan.
Hanya saja, saat ini penyediaan rumah gratis tersebut masih dalam tahap pembangunan.
Sedianya, pembangunan kawasan rumah permanen tersebut akan rampung tahun depan.
Lalu, warga Rempang yang direlokasi akan ditempatkan ke tempat sementara.
Baca: Kerusuhan di Pulau Rempang, 7 Orang Jadi Tersangka, Berikut Duduk Perkaranya
Sambil menunggu rumah permanen siap dihuni, warga Rempang akan diberikan uang sewa rumah sebesar Rp 1 juta per bulan dan biaya hidup Rp 1,2 juta per orang per bulan.
Sementara itu, untuk anak-anak yang masih usia sekolah akan mendapatkan pula fasilitas antar-jemput sehingga tetap menjaga akses pendidikan bagi keluarga yang terdampak.
Enoh mengatakan sejumlah hal yang perlu kembali disosialisasikan dan dikomunikasikan dengan warga Rembang yang saat ini menolak proyek Rempang Eco-City.
"Ini disosialisasikan, tapi tentu di lapangan dinamikanya kan banyak sekali, ada yang setuju, ada yang enggak dan sebagainya. Ini yang sekarang prosesnya kita laksanakan," kata dia.
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/PUTRADI PAMUNGKAS)