Tangis para murid
Adapun guru yang dipecat itu bernama Mohammad Reza Ernanda dan berstatus honorer. Dia resmi diberhentikan dari tempatnya mengajar per hari Rabu, (13/9/2023).
Para murid dan wali muridmenyayangkan pemecatan guru favorit itu.
Sejumlah murid menangis dan memeluk Reza sambil berteriak menolak keputusan pemecatan. Beberapa di antara mereka juga membawa kertas yang bertuliskan penolakan.
Lupi, salah satu murid, mengaku menolak pemecatan itu karena menurutnya Reza adalah guru berkualitas.
"Guru saya mau dipecat gara-gara tidak ada kebenaran," kata dia, Rabu, (13/9/2023), dikutip dari Tribun Bogor.
Lupi menganggap Reza bagus dalam mengajar. Kata dia, Reza juga bisa mengajar sambil bermain.
"Berat meninggalkan Bapak, harapannya Pak Reza tetap di sini," kata murid itu.
Sementara itu, dalam surat pemecatan Reza, ada dua pelanggaran yang diklaim dilakukan olehnya.
Baca: Potong Rambut Belasan Siswi hingga Botak, Guru di Lamongan Dijatuhi Sanksi & Dibina
Pelanggaran pertama ialah mengambil data pribadi WhatsApp kepala sekolah sehingga memunculkan konflik internal antara kepala sekolah dan para guru.
Adapun pelanggaran kedua ialah dia tidak memiliki kesetiaan, integritas, dan kepatuhan terhadap kepala sekolah.
Bima juga turun tangan untuk membantu Raza agar bisa mengajar di SD Negeri Cibeureum 1. Dia meminta kepala sekolah untuk membatalkan pemecatan Reza.
"Saya memberhentikan kepala sekolah. Saya minta kepala sekolah membatalkan pemberhentian Pak Reza. Pak Reza masih dibutuhkan di sini," kata Bima.
Reza pun bersyukur karena bisa kembali bertemu dengan murid-murid yang pernah diajarnya dan rekan sesama guru.
"Alhamdulillah, ya, Allah," kata Reza.
(Tribunnewswiki)
Baca berita lain tentang kasus Nopi Yeni di sini.