TRIBUNNEWSWIKI.COM - Pihak RS Sentosa hanya menawarkan ganti rugi berupa biasa pendidikan sampai SMA dan jaminan kesehatan untuk kedua bayi.
Melansir dari TribunnewsBogor.com, Siti Mauliah (37) melalui Kuasa Hukumnya, Rusdy Ridho mengatakan kalau tawaran ganti rugi yang diberikan oleh RS Sentosa bak penghinaan.
Hal itu bukan cuma dirasakan oleh Siti Mauliah, tapi juga Dian Prihatini (33).
Karena menurutnya untuk biaya pendidikan di Kabupaten Bogor saat ini gratis hingga SMA.
Sedangkan biaya kesehatan sudah ada BPJS kesehatan.
"Saya kira itu bukan tawaran, itu penghinaan," kata Ridho, dilansir dari tvOneNews, Selasa (5/8/2023).
Baca: RS Sentosa Ngotot Hanya Ingin Ganti Rugi Biaya Pendidikan dan Jaminan Kesehatan Bagi Bayi Tertukar
Pernyataan Rusdy itu pun langsung ditanggapi oleh Juru Bicara RS Sentosa, Gregg Djako.
Menurut Gregg, pihak RS Sentosa selain menawarkan dua hal tersebut, juga menawarkan kompensasi sesuai kemampuannya.
"Namun kompensasi itu juga ditolak. Pengacara dan keluarga boleh punya itung-itungan, tapi kami RS juga punya itung-itungan," jelasnya.
Kemudian Gregg juga menyinggung soal kemampuan RS Sentosa.
Dikatakan dia, RS Sentosa ini merupakan rumah sakit tipe C yang berada di kampung.
Namun hal itu kembali disanggah lagi oleh Rusdy Ridho yang mengatakan kalau itu tak masuk akal.
"Alasan-alasan yang disampaikan Gregg Djako itu tidak masuk akal ya. Dia selalu mengatakan ini tipe RS C, kemudian di kampung, pasiennya BPJS," kata Ridho lagi.
Sebab menurut Ridho, pasien BPJS pun tentunya tetap harus membayar iuran setiap bulannya.
"RS juga melakukan klaim atas BPJS itu, bukan gratis. Jadi kalau Anda bilang kampung, kampung mana? Ini kabupaten bogor," kata dia lagi.
Baca: Sosok Giarti, TKW yang Dikabarkan Hilang Selama 10 Tahun, Ternyata Uang Kirimannya Ditilep Tetangga
Ia pun menduga bahwa RS Sentosa memang tidak sunggung-sunggung memberikan ganti rugi.
"Saya kira memang RS ini tidak ada itikad baik untuk melakukan proses secara kekeluargaan," katanya.
Kemudian Gregg menambahkan lagi jika saat ini pasien di RS Sentosa berkurang drastis.
"Saat ini terjadi penurunan luar biasa terhadap pasien yang ada di rumah sakit. Itu juga perlu jadi pertimbangan bagi kami. Sehingga RS harus menawarkan sesuatu harus berdasarkan kemampuan RS," jelasnya.
Rusdy pun meminta RS Sentosa introspeksi diri, bahwa hal itu memang merupakan kelalaian pihaknya.
"Itu kan kesalahan dari SOP Anda, kalau SOP benar tidak mungkin masyarakan tidak akan melakukan perawatan di RS itu. Kalau SOP benar pasti akan berbondong-bondong ke sana," kata dia lagi.
Baca: RS Sentosa Bogor Tawarkan Ganti Rugi Usai Kasus Bayi Tertukar Viral, Kini Ngaku Siap Hadapi Pidana