TRIBUNNEWSWIKI.COM - Seorang Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Raden Mas (RM) Said Surakarta bernama Wahyu Dian Silviani ditemukan tak bernyawa di dalam rumah milik temannya, Desa Tempel, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo, Kamis (24/8/2023).
Kabar meninggalnya dosen muda tersebut membawa duka bagi orang terdekatnya.
Salah satu Dekan FEBI UIN RM Said Surakarta, Ivan Rahmawan, membeberkan sosok korban.
Wanita itu dikenal sebagai dosen berprestasi dan lolos beasiswa luar negeri, yakni program beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
"Bu Dian, dosen berprestasi, telah lolos dalam program Beasiswa LPDP ke luar negeri," ujarnya.
Almarhumah Dian lulus dari kampus tersebut pada 2011. Kemudian melanjutkan studi di Macquarie University.
Korban mendapatkan sejumlah gelar di jenjang pendidikan.
Masing-masing gelar itu didapatkan korban pada tahun 2015 dan 2016.
Dijelaskan oleh salah satu dosen UIN Solo, mendiang juga dikenal sebagai pecinta likungan.
Sehingga aktif dalam sejumlah kegiatan lingkungan.
Baca: Heboh Maba UIN Raden Mas Said Surakarta Diminta Daftar Pinjol saat Ospek, Ini Respons Rektor & DEMA
Kronologi Mayat Dosen UIN Raden Mas (RM) Said Surakarta Ditemukan
Mengutip TribunSolo.com, mayat dosen muda berinisial W tersebut berawal dari seorang mandor tukang bangunan yang dipercayai oleh pemilik rumah untuk merawat rumah tersebut yang datang ke rumah korban.
Mandor tukang tersebut yakni Indriyono menjelaskan, mayat tersebut ditemukan tergeletak disamping mini bar rumah itu.
"Ada teman yang mau mengecek rumah dari tadi tidak bisa. Lalu meminta kunci ke saya, karena rumah ini kan masih dalam perawatan saya," kata Indriyono.
Kemudian, mandor tersebut memberikan kunci rumah tersebut kepada teman korban.
"Dari keterangan temannya, W ditemukan sudah ada bercak darahnya. Perasaan saya sudah gak enak, saya ketuk-ketuk pintunya saya panggil-panggil tidak ada respons," ujarnya.
Ia menaruh curiga dan melihat dari atap, di bawah kasur itu ada sesuatu dan bercak darah di situ.
Saat ditemukan, korban berada di bawah kasur lantai dekat minibar. Sang mandor pun melihat keanehan pada jenazah dan langsung keluar.
"Ada bau anyir darah," pungkasnya.
Baca: Dosen Teknik Kimia UMS Latih Emak-emak Desa Mertan Sukoharjo Bikin Sabun Mandi Cair Bentonit
Sementara itu, Kapolres Sukoharjo, AKBP Sigit menuturkan informasi yang di dapat dari Polsek Gatak mayat W ditemukan pukul 13.32 WIB.
W tinggal di perumahan seorang diri.
"Informasi dari Polsek pukul 13.32 WIB ada penemuan mayat di perumahan kondisi tergeletak seorang diri. Untuk inisial W 34 tahun," ujar AKBP Sigit di lokasi kejadian, Kamis (24/8/2023).
Saat ini pihak kepolisian Sukoharjo tengah menyelidiki penyebab tewasnya korban.
Sebab, ada dugaan pembunuhan dari kasus ini.
Menurut AKBP Sigit, diduga almarhumah W menjadi korban kekerasan.
"Ini masih dugaan saja, kalau dugaan bisa macam-macam. Entah itu pacaran karena cemburu, entah itu iri atau seperti apa. Namun kita belum tahu," tutup Sigit.
(Tribunnewswiki.com/TribunSolo.com)