"Justru jarang, cuma (tahu) pakaian saja sama celana jegrang. Tapi kalau aktif keagamaan di luar desa kurang tahu," ungkapnya.
Menyikapi adanya kejadian tersebut, Slamet juga memberi pesan ke warga masyarakat agar selalu berhati-hati.
"Apalagi keterkaitan dengan teroris, jangan coba-coba lah. Kita harus dalam bermasyarakat yang baik, sesuai ajaran dan aturan pemerintah yang ada," pungkasnya.
Baca: Skenario Kepala Alfamart Rampok Tokonya Sendiri Demi Lunasi Utang Istri, Terancam 12 Tahun Penjara
Murid Dr. Azahari, Polisi Sebut Ahli Bom dan Teror
Ketua kelompok teroris di Solo dan sekitarnya berinisial S ditangkap Densus 88.
S masih termasuk dalam jaringan pelaku bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar Bandung, Agus Muslim.
Di Solo dan sekitarnya, S berperan menjadi ketua kelompok atau disebut amir kelompok kecil.
PPID Densus 88 AT Polri, Kombes Pol Aswin Siregar menjelaskan, S belajar merakit bom sudah lama.
"S ini adalah keturunan atau anak didik dari dedengkot ahli bom dan teror. Kita tahu Dr. Azahari," terangnya.
Dokter Azahari ini punya kader. Kadernya inilah guru dari S.
S sudah lama berlatih membuat bahan-bahan, membuat switching, membuat paketnya, hingga seseorang pelaku bom bunuh diri siap.
"Dalam kasus bom Astana Anyar, S bahkan mengantar sendiri, mengirim sendiri, barang paket yang akan di ledakan tersebut kepada AM," kata dia.
S dalam tindakannya di bantu oleh TN, AG dan PS mempunyai peran untuk membantu pembuatan bom.
Baca: Saat Kepala Mini Market Rampok Tokonya Sendiri Demi Lunasi Utang Istri, Sempat Kelabuhi Polisi
Peran Para Tersangka
Densus 88 mengamankan S, tersangka teroris yang masih dalam satu jaringan dengan pelaku bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar Bandung, Agus Muslim.
Di Solo dan sekitarnya, S berperan menjadi ketua kelompok atau disebut amir kelompok kecil.
Karopenmas Divhumas Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan, S ini sudah memiliki rencana untuk melakukan teror bom di Mapolresta Solo.
Jadi antara S dan Agus Muslim saling terkait.
"S dan AM sebetulnya memilih di dua tempat, waktu itu AM memilih tempat di Bandung sedangkan S memilih di Solo," tuturnya
"Alhamdulillah, ini bisa kita cegah. karena memang ada satu, satu paket yang sudah dia siapkan," lanjutnya.