Selang beberapa lama setelah konten nasi goreng beredar dalam media sosial Ade Bhakti, nama Ade Bhakti masuk dalam 349 pegawai yang dimutasi Mbak Ita.
Kata Ade Bhakti dalam akun Instagramnya, ia tidak masalah tidak menjadi Camat Gajahmungkur lagi.
Namun demikian ada perasaaan tanya baginya karena ia merasa cukup berprestasi menjadi Camat Gajahmungkur.
"Ade Bhakti bukan camat lagi saya ditugaskan di Dinas Pemadam Kebakaran," kata Ade Bhakti di akun Instagram @adebhakti
"Evaluasi kinerja kemacamatan peringkat satu, dari 51 dinas kami peringkat 5, stunting dari awal masuk 60-an sekarang tinggal 30-an, apalagi?" katanya.
"Apapun tugasnya ASN harus siap di mana saja, siap, siap, siap, asalkan bukan karena nasi goreng," tuturnya.
Alasan Mutasi dan Rotasi Pegawai
Sementara itu, dilansir dari TribunJateng.com Mbak Ita memastikan mutasi dan rotasi pegawai serta pejabat di lingkup Pemkot Semarang bukan berdasarkan suka atau tidak suka.
Kata Mbak Ita mutasi dan rotasi didasarkan pada kebutuhan organisasi dan kesesuaian latar belakang pendidikan.
Selain itu mutasi dan rotasi juga dilakukan karena ada banyak pegawai yang sudah memasuki masa penisun.
"Saya menyampaikan bahwa tidak ada namanya like and dislike. Saya berusaha menempatkan teman-teman sesuai bidangnya," papar Ita, usai pelantikan, Selasa (1/8/2023) dikutip TribunJateng.com.
Baca: Nasi Goreng Magelangan
"Yang kemarin-kemarin bukan tidak cocok atau tidak sesuai, mereka-mereka ada yang bukan passion sehingga kami tempatkan sesuai kompetensi masing-masing," jelasnya.
Selain itu, lanjut Ita, mutasi dan promosi jabatan ini untuk pemenuhan kebutuhan pelayanan mengingat cukup banyak pegawai yang pensiun. Dengan mutasi dan promosi ini, pegawai yang pensiun per 1 Agustus sudah memilki gantinya.
"Kami jadi satu tim yang bisa menjadi tim bergerak bersama dalam melayani masyarakat," ucapnya.
Mbak Ita Soal Lomba Masak Nasi Goreng
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu atau Mbak Ita mengatakan, hingga kini sudah ada 7.100 kelompok dari 177 kelurahan yang telah mengikuti lomba serta mengunggah video masak nasi goreng.
Rencananya, akan diambil 177 dari setiap kelurahan untuk mengikuti final lomba masak nasi goreng di Jalan Pemuda pada 27 Agustus mendatang.
Hadiah berupa uang pembinaan.
"Masing-masing ada juara, termasuk yel-yel dan video di medsos akan kami beri hadiah. Ibu-ibu semangat melakukan yel-yel masa tidak dinilai," terang Ita, sapaannya, saat pembukaan rangkaian kegiatan HUT ke-78 RI, di Halaman Balai Kota Semarang, Jumat (28/7/2023) dikutip TribunJateng.com
Ita mengungkapkan alasan memilih menu nasi goreng untuk perlombaan ini.