TRIBUNNEWSWIKI.COM - Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), menyatakan siap maju menjadi calon Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Airlangga Hartarto.
Sebagai kader partai Bahlil merasa bertanggung jawab untuk mengabdi kepada Partai.
Ia mengaku terpanggil untuk menduduki pucuk pimpinan partai.
"Setiap kader yang merasa bertanggung jawab untuk pengabdian kepada partai, saya pikir semuanya terpanggil," ungkap Bahlil, Selasa (25/7/2023).
Namun, pencalonannya tersebut, dikatakan Bahlil hariu melalui mekanisme resmi partai.
"Ya (siap), tapi lewat mekanisme partai," katanya.
Dijelaskan Bahlil, dirinya masih menjadi bagian dari Partai Golkar.
Namun, dirinya tidak lagi menjabat secara struktural di partai.
"Saya kan udah bilang dari kemarin. Kalau saya itu kalo kader saya itu dari 2001 sampe 2014 struktural."
"Selebihnya, saya gak lagi struktural. tapi kan saya gak pernah pindah partai," katanya.
Baca: Fakta-Fakta Diah Risti Kusuma Putri, Mantan Model Majalah Dewasa yang Kini Hidup Sebatang Kara
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Partai Golkar DKI Jakarta, Ahmed Zaki Iskandar pun menanggapi keinginan dari Bahlil Lahadalia.
Ia menilai Bahlil masih terlalu dini mengeluarkan pernyataan terkait kesiapan dirinya menjadi calon Ketua Umum Golkar tersebut
Hal ini karena Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar sebagai forum pemilihan ketua umum itu masih lama.
Pernyataan Bahlil juga dinilai terburu-buru karena waktu pergantian kepemimpinan itu sudah diatur dengan jelas dalam aturan partai.
"Jadi terlalu cepat untuk ngomongin Munas, sedangkan Munaslub sudah tidak ada," ucapnya, Minggu (23/7/2023).
Di sisi lain, Zaki juga menegaskan, tidak ada Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) di Partai Golkar.
"Tidak ada munaslub, kalau dia mau nyalon tunggu aja nanti pada Munas berikutnya kita tidak ada Munaslub," kata Zaki.
Baca: Lepas Tangan, Rafael Alun Ogah Bayar Restitusi dan Jadi Saksi Meringankan untuk Mario Dandy
Zaki mengatakan, jika Bahlil ingin serius maju harusnya menunggu momen Munas nanti, setelah Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 selesai.
"Munas masih jauh jadi ditunggu saja kalau mau ingin mencalonkan di Munas selanjutnya," ujarnya.