Kepala Bidang Humas Polda NTB, Kombes Pol Arman Asmara Syarifuddin SIK, menyatakan bahwa anggotanya turun langsung ke lokasi setelah menerima laporan dan membawa korban ke Puskesmas untuk mendapatkan perawatan.
Peristiwa tragis ini berawal dari tuduhan persetubuhan antara SS dan anak kandungnya, yang kemudian diumumkan oleh salah satu warga melalui pengeras suara, sehingga menyebabkan kerumunan warga yang marah.
Warga kemudian menemukan SS dan melakukan penyerangan yang menyebabkan luka serius pada dirinya.
Beruntung, polisi datang tepat waktu untuk meredam amukan warga dan menyelamatkan SS, sebelum membawanya ke Puskesmas Sekotong.
Kronologi kejadian
Kapolsek Sekotong Iptu I Kadek Sumerta mengungkap awalnya SS diundang untuk mediasi bersama sejumlah tokoh masyarakat.
"Jadi kemarin korban dan pelaku datang ke rumahnya mamik bersama salah satu anggota DPRD di sana. Di sana sempat dibahas jalan keluar dugaan persetubuhan itu bagaimana," kata Sumerta dikutip dari , Senin (17/7/2023).
Di sela-sela mediasi, warga yang tidak terima perbuatan pelaku S sempat membuat pengumuman melalui pengeras suara masjid untuk menghakimi SA.
"Di sana warga disuruh keluar. Pas ada informasi pelaku ini ditangkap sama massa. Di sana lah terjadi (penganiayaan)," ujar Sumerta.
Saat ini terduga pelaku masih dirawat intensif di RSUD Tripat Lombok Barat, akibat luka parah yang dialaminya.
Sumerta membenarkan terduga SS yang sempat dianiaya puluhan warga adalah Bacaleg PDIP.
Baca: Pinka Hapsari Anak Sulung Puan Maharani Masuk 580 Daftar Nama Bacaleg DPR RI dari PDIP
Baca: Relawan Ganjar Bantah Kontrak Politik Ganjar dengan PDIP hingga Isu Jokowi Dukung Prabowo
"Betul Caleg dari PDIP betul. Itu berdasarkan profil facebook dia. Ada kelihatan muncul di sana," kata Sumerta.
Terpisah Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Lombok Barat Lalu Muhammad membenarkan bahwa terduga S merupakan bakal caleg dari PDIP Lombok Barat daerah pemilihan 2 Kecamatan Lembar-Sekotong.
"Nggih. Hasil rapat kita serahkan ke ketua bidang kehormatan partai," kata Muhammad.
Menurut Muhammad dugaan persetubuhan yang dilakukan SS itu masih menunggu hasil visum dan penyelidikan.
"Ini segera kita rapatkan," ucapnya.
Belum diperiksa
Kepala Bidang Humas Polda NTB Kombes Pol Arman Asmara Syarifuddin mengatakan, korban penganiayaan diselamatkan dari amukan massa.
"Personel datang tepat pada waktunya dimana pria yang dianiaya tersebut langsung segera diselamatkan dari amukan warga dan segera dilarikan ke Puskesmas untuk mendapat perawatan," jelas Arman.
Dia mengungkap pengeroyokan itu berawal dari pengumuman yang disampaikan salah seorang warga setempat melalui pengeras suara di masjid.