Bocah SD di Medan Meninggal Dunia Diduga Jadi Korban Perundungan Kakak Kelas

Siswa kelas 2 SD berinisial B (8) di Kota Medan meninggal dunia lantaran diduga mendapat perundungan oleh kakak kelasnya.


zoom-inlihat foto
ilustrasi-bullying-1.jpg
Pixabay
ilustrasi bullying. Siswa kelas 1 SD berinisial B (8) di Kota Medan meninggal dunia lantaran diduga mendapat perundungan oleh kakak kelasnya.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Siswa kelas 2 SD berinisial B (8) di Kota Medan meninggal dunia lantaran diduga mendapat perundungan oleh kakak kelasnya.

Menurut keluarga, korban sempat mengaku dipukul hingga akhirnya trauma.

Korban sempat dibawa ke rumah sakit untuk jalani perawatan.

"Kami, kan jualan di Masjid Raya, Kota Medan, dia (korban) datang, berkata 'Mak, B dipukul' sambil menangis, dia sampai pucat (mukanya)," ujar Yusraini, ibu korban saat ditemui di rumahnya Kelurahan Masjid, Kecamatan Medan Maimun, Kota Medan, Rabu (28/6/2023), dikutip dari Kompas.com.

Baca: Tujuh Pelaku Perundungan Siswa SMP di Cianjur Akhirnya Ditangkap, Rata-rata Anak SMP

Menurut Yusraini, kakak kelas yang diduga aniaya korban merupakan tetangganya sendiri.

Yusraini pun langsung mengadukan perbuatan pelaku ke orangtuanya.

"Si anak ini (pelaku bilang) mana ada pukul si B, tapi aku pun nggak mau ribut-ribut (sama orang tuanya). Cuma aku mau ngasih tahu (ke bapaknya), Yusriani pun meyakini anaknya tak akan berbohong atas peristiwa tersebut.

Setelah mendapat bullying, sang anak sempat mengalami demam dan kerap mengigau saat tidur.

"Semenjak dipukul itu, anak itu macam ketakutan, sudah gitu, waktu tidur malam sering ketakutan, kayak trauma gitu," ujar Yusraini.

Pihak keluarga lalu membawa B ke tukang kusuk, namun penyakitnya tidak kunjung sembuh.

"Semenjak dipukul B tidak mau makan cuma mau minum, sakit badan semua katanya, tapi baim tidak bilangnya di bagian mana," ujar Yusriani.

Baca: Viral Video Perundungan Anak SMP di Bandung, Dipukul—Ditendang, Ahmad Sahroni: Tangkep, Penjarain!

Selanjutnya B dibawa ke rumah sakit, pada Selasa (27/6/2023). Namun usai jalani peawatan, Baim menghembuskan nafas terakhir.

Menurut Yusriani, anaknya sempat menyebut ada lima pelaku yang melakukan perundungan.

"(Pelakunya) Dekat-dekat sini juga pak, tapi orangnya nggak bisa kita sebutkan pak, nanti merumitkan masalah. Saya maafkan siapapun yang menjahati anak saya itu pak, tapi saya gak ikhlas sakit hati ini pak. Gara-gara dipukuli orang, anak saya meninggal pak. Itu anak pertama pak, anak kebahagiaanku pak," tuturnya.

Kapolsek Medan Kota, Selvin Trianingsih saat dikonfirmasi mengatakan masih menyelidiki dugaan bullying yang dialami B.

"Mengenai kasus ini masih dalam penyidikan unit PPA Polrestabes Medan," katanya.

Keluarga masih ingat tangis terakhir siswa SD yang dibully itu sepulang sekolah.

Sebelum tewas, korban diketahui sempat mengadu kepada orangtuanya sembari menangis.

Baca: Terduga Pelaku Perundungan di KPI Pusat Diperiksa, Korban Akan Berikan Keterangan kepada Komnas HAM

Melansir dari TribunMedan, kasus ini sampai saat ini masih didalami oleh pihak kepolisian.

Hal ini dikonfirmasi oleh Kapolsek Medan Kota, Kompol Selvin Trianingsih, Rabu 28 Juni 2023.





Halaman
12
BERITATERKAIT
Ikuti kami di


KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved