lihat foto
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Rekaman video pemalakan yang dilakukan oleh oknum ormas berbaju pemuda pancasila terhadap sopir truk di Rancabungur itupun viral dan banyak diunggah di media sosial.
Dalam video yang berdurasi 1:19 menit itu terlihat dan terdengar cekcok keduanya.
Bahkan, pelaku juga sempat mengancam korban bila kembali melintas jalan tersebut truk yang dikendarainya akan dihancurkan.
Selain itu, dalam gesturnya oknum ormas itu kerap kali membentak sambil berkata kasar dan menunjuk-nujuk sang sopir.
"Besok keliatan mobil lu lewat sini, ancur mobil lu anj*** !, hari ini gua bilang peraturan truk lewat Rp 10 Ribu, lu bilang gak punya duit," kata pria berpakaian salah satu ormas tersebut.
Bukannya pergi, ormas tersebut malah memlangkan motornya di depan truk.
Saat itu, terlihat juga seorang warga yang berusaha untuk melerai cekcok tersebut.
Tetapi, oknum ormas itu ngotot untuk meminta uang Rp 10 ribu terhada sopir truk gas LPG.
Baca: Penyebab Oknum Guru Ngaji di Bener Meriah Aceh Cabuli 5 Santri, Karena Terbawa Hawa Nafsu
Baca: Viral Sosok Pemuda Pakai Kaus Robek saat Ikuti Tes Seleksi Polri di Riau, Pinjam dari Sang Teman
Kabur Saat Diburu Polisi
Viral video seorang oknum ormas yang menggunakan seragam Pemuda Pancasila memalak sopir truk di Bogor, saat dicari malah kabur.
Padahal saat memalak sopir tersebut di video tersebut aksinya sangat sok jagoan.
Saat itu sang oknum mencegat dan memalak sopir truk yang sedang menurunkan barang.
Kejadian tersebut terjadi di Jalan Raya Letkol Atang Sanjaya, Desa Bantarjaya, Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor.
Bahkan, dalam aksinya oknum ormas tersebut tampak membentak sang sopir.
Ia memalak sopir truk meminta uang sebesar Rp 10 ribu.
Kini, oknum ormas itupun sedang diburu oleh pihak kepolisian.
Kronologi kejadian
Kapolsek Rancabungur, Iptu Hartanto Rahim mengungkapkan bahwa oknum ormas yang viral itu meminta uang ke sopir truk.
Menurutnya, kejadian itu tepatnya berada di depan Gang Jokseng, Kampung Bantarjaya.
Truk yang dipalak oleh ormas itu bermuatan gas LPG.
