Lalu, Ken Admiral mendatangi rumah pelaku untuk meminta ganti rugi pertanggungjawaban atas apa yang sudah terjadi pada 22 Desember 2022 sekira pukul 02.30 WIB.
Akan tetapi, Ken Admiral justru mendapatkan perlakuan penganiayaan secara brutal dari si anak polisi tersebut.
Aditya Hasibuan Jadi Tersangka
Akhirnya, Polda Sumut akan melakukan pendalaman terhadap saksi-saksi kasus penganiayaan brutal yang dilakukan oleh Aditya Hasibuan (AH), anak perwira menengah AKBP Achiruddin Hasibuan.
Pada konferensi pers di Mapolda Sumut, Selasa (25/4/2023) malam, Sumaryono mengatakan, Polda Sumut masih terus melakukan pendalaman soal kasus penganiayaan yang melibatkan Aditya Hasibuan dan ayahnya, AKBP Achiruddin Hasibuan.
"Untuk terkait saksi-saksi, maupun orang orang di sekitar, masih kita dalami," ujar Sumaryono.
Tak hanya itu saja. Polda Sumut bakal memeriksa keterangan lainnya menyangkut penganiayaan yang dilakukan tersangka Aditya Hasibuan kepada Ken Admiral.
Kini anak perwira polisi ini sudah menyandang status tersangka penganiayaan.
Sementara ayahnya, AKBP Achiruddin Hasibuan, ditempatkan di tempat khusus (patsus) karena terbukti melakukan pelanggaran kode etik Polri.
"Untuk keterangan yang lain-lain itu akan kita dalami pemeriksaan dan sebagaimana yang disampaikan, kita akan bekerja sama dengan Divpropam Polda Sumut untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya," lanjutnya.
Bberdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan terhadap tersangka Aditrya Hasibuan, Sumaryono menyatakan, Polda Sumut akan melakukan proses penangkapan dan penahanan terhadap tersangka.
Kondisi Ken Usai Dianiaya secara Brutal Oleh Anak Polisi
Kondisi Ken Admiral dikabarkan mengalami luka berat usai dianiaya secara brutal oleh Aditya Hasibuan, anak perwira polisi.
Elvi Indri, Ibunda Ken, mengatakan, penglihatan anaknya buram setelah ditonjok pada bagian pelipis Aditya Hasibuan, Selasa (25/4/2023).
Dikutip dari Tribun Medan, Ken Admiral mengalami pembekuan darah di matanya.
Hal ini mengakibatkan Ken Admiral tak bisa kembali melihat dengan normal.
"Habis kejadian itu, pagi dibawa jahit dulu di sini (menunjuk pelipis), habis jahit besoknya dia gak bisa mereng kiri kanan kepalanya, dibawa ke RS Materna, di-scan kepalanya semuanya. Cuman bisa satu hari, karena besoknya dia ada ujian, karena gak sekolah di sini harus balek dia," ujar Elvi.
"Jadi dalam keadaan sakit, dia balek untuk kuliah, jadi dengan kondisi dia gak sehat dia balek keluar dari Medan. Baru sesudah itu dia berobat jalan untuk nyembuhin kepalanya, matanya. Karena matanya kan beku darahnya semua," imbuh ibunda Ken Admiral.
Baca: Yoo Ah In Unggah Permintaan Maaf setelah Adanya Investigasi Polisi atas Kasus Penyalahgunaan Narkoba
Penglihatan yang buram, kata Elvi, membuat anaknya tak dapat membaca tulisan-tulisan. Bahkan Ken juga kesulitan untuk melihat cahaya.
Tak tenang dengan kondisi anaknya, Evli menyuruh Ken kembali ke rumah agar mendapat perawatan.