Iran Akan Pasang Kamera untuk Ketahui Identitas Wanita yang Tak Berjilbab

Wanita yang tak berjilbab akan menerima pesan teks yang berisi peringatan mengenai konsekuesi tidak berjilbab.


zoom-inlihat foto
kota-tempat-tinggal-Mahsa-Amini.jpg
UGC / AFP
Foto yang diunggah di Twitter memperlihatkan ratusan kendaraan menuju ke kota tempat tinggal Mahsa Amini di Saqez, Iran, untuk memperingati 40 hari kematiannya.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Pemerintah Iran akan memasang kamera di tempat umum dan jalan raya guna mengidentifikasi wanita yang tidak berjilbab.

Melansir pemberitaan Al Jazeera, kebijakan itu diumumkan oleh kepolisian Iran pada hari Sabtu, (8/4/2023), dan ditujukan untuk mengendalikan atau membatasi banyaknya wanita yang menolak aturan wajib dalam berpakaian.

Setelah identitas para wanita yang tak berjilbab diketahui, mereka akan menerima pesan teks yang isinya peringatan mengenai konsekuesi tidak berjilbab.

Menurut pernyataan yang disampaikan kantor berita Mizan dan media pemerintah lainnya, langkah itu diambil untuk adanya "mencegah penolakan terhadap aturan mengenakan jilbab".

Penolakan itu diklaim bisa menodai citra spiritual Iran dan mengganggu keamanan.

Adapun dalam pernyataannya, polisi mengatakan tidak akan "menoleransi setiap perilaku dan tindakan perseorangan atau kelompok yang melanggar aturan berjilbab".

Baca: Hari Perempuan Internasional: Aktivis Berunjuk Rasa, Soroti Kondisi Perempuan di Iran

Pengumuman itu muncul di tengah kemarahan para elite religius di Iran. Mereka kecewa karena aturan wajib berjilbab dilonggarkan setelah terjadinya aksi unjuk rasa besar-besaran pada bulan September lalu.

Memprotes aturan wajib berjilbab

Makin banyak wanita Iran yang melepaskan jilbab mereka setelah peristiwa kematian Mahsa Amini (22). Amini meninggal setelah ditangkap oleh polisi moral Iran lantaran dianggap melanggar aturan berpakaian.

Kematiannya memicu protes antipemerintah dalam skala besar-besaran selama beberapa bulan. Aparat keamanan bahkan menindak keras para pengunjuk rasa.

Di mal, restoran, toko, dan jalanan di Iran masih banyak wanita Iran yang tidak berjilbab. Mereka berisiko ditangkap dengan tuduhan melanggar aturan berpakaian.

Baca: Yayasan di Iran Tawarkan Hadiah Tanah untuk Penikam Salman Rushdie

Sementara itu, di media sosial beredar video yang memperlihatkan para wanita tak berjilbab yang melawan polisi moral. Polisi meminta para pemilik toko atau tempat usaha untuk "memantau serius norma-norma kemasyarakatan melalui inspeksi rutin".

Berdasarkan UU di Iran yang diberlakukan setelah revolusi tahun 1979, para wanita diwajibkan menutupi rambut dan mengenakan pakaian yang panjang dan longgar untuk menyamarkan lekuk tubuh mereka. Wanita yang melanggar bisa ditegur, didenda, dan bahkan ditangkap.

Kementerian Dalam Negeri Iran menganggap jilbab sebagai "salah satu dasar peradaban bangsa Iran". Dalam pernyataannya tanggal 30 Maret lalu, lembaga itu mengatakan kewajiban berjilbab tak akan ditarik kembali.

Bahkan, kementerian itu mendorong warga negaranya untuk menegur wanita yang tidak berjilbab.

Baca: Tegas, AS dan Israel Bertekad Cegah Iran Dapatkan Senjata Nuklir

(Tribunnewswiki)

Baca berita lain tentang Iran di sini.

 





BERITATERKAIT
Ikuti kami di


KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved