Putin Sebut Rusia Akan Kerahkan Senjata Nuklir ke Belarusia

Ini adalah pertama kalinya Rusia menempatkan senjata nuklir di luar wilayahnya sejak pertengahan 1990-an.


zoom-inlihat foto
Presiden-Rusia-Vladimir-Putin-berpidato.jpg
MIKHAIL METZEL / SPUTNIK / AFP
Presiden Rusia Vladimir Putin berpidato pada forum Valdai Discussion Club di Moskwa, Rusia, (27/10/2022).


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin berujar bahwa negaranya akan mengerahkan senjata nuklir taktis ke Belarusia, (25/3/2023).

Ini adalah pertama kalinya Rusia menempatkan senjata nuklir di luar wilayahnya sejak pertengahan 1990-an.

Pernyataan Putin itu muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara Barat dan Rusia akibat perang di Ukraina. Beberapa komentator atau pakar Rusia juga berspekulasi tentang kemungkinan terjadinya serangan nuklir.

Amerika Serikat (AS) memilih menanggapinya dengan hati-hati. Seorang pejabat senior AS mengatakan Rusia dan Belarusia sudah membicarakan penempatan senjata nuklir sejak tahun lalu. Kendati demikian, kata dia, tidak ada tanda-tanda bahwa Rusia berencana menggunakan senjata tersebut.

Mengutip warta yang disampaikan Reuters, senjata nuklir taktis digunakan untuk memperoleh keuntungan spesifik di medan tempur. Senjata itu memiliki kemampuan untuk menghancurkan kota-kota milik lawan.

Jumlah senjata nuklir taktis yang dimiliki Rusia belum diketahui dengan jelas lantaran senjata itu masih dirahasiakan.

Baca: Pilot Rusia yang Pesawatnya Jatuhkan Drone AS Akan Diberi Penghargaan

Di TV pemerintah, Putin berkata bahwa Presiden Belarusia Alexander Lukashenko sudah menyinggung isu penempatan senjata nuklir taktis di negaranya.

"Di sini tak ada yang tidak biasa: pertama, Amerika Serikat sudah melakukannya selama puluhan tahun. Mereka telah lama mengerahkan senjata nuklir taktis mereka di wilayah negara sekutu mereka," kata Putin dikutip dari Reuters.

"Kami sepakat untuk melakukan hal yang sama, tanpa melanggar kewajiban kami, saya menekankan, tanpa melanggar kewajiban internasional kami tentang pencegahan penyebaran senjata nuklir."

Baca: Tentang Ancaman Nuklir dari Putin, Mantan Pejabat Rusia: Hanya Gertak Sambal

Sementara itu, menurut pejabat AS yang sudah disebutkan sebelumnya, Rusia dan Belarusia sudah membahas pemindahan senjata nuklir untuk beberapa waktu.

"Kami belum melihat ada alasan apa pun untuk mengatur sikap strategi nuklir kami atapun tanda-tanda Rusia sedang bersiap menggunakan senjata nuklir. Kami tetap berkomitmen terhadap pertahanan bersama alinasi NATO," kata pejabat itu.

Putin belum menjelaskan kapan senjata itu akan dipindahkan ke Belarusia. Negara itu berbagi perbatasan dengan tiga anggota NATO, yakni Polandia, Lithuania, dan Latvia.

Direktur proyek informasi nuklir di Federasi Ilmuwan Amerika, Hans Kristensen, meyakini langkah yang diambil Rusia itu bertujuan untuk mengintimidasi NATO.

"Ini bagian dari permainan Putin untuk mengintimidasi NATO karena tidak ada manfaat militer dari pengerahan di Belarusia ini lantaran Rusia memiliki begitu banyak senjata dan pasukan seperti ini wilayah Rusia," kata Kristensen.

Kampanye Internasional untuk Penghapusan Senjata Nuklir (ICANW) mencela kebijakan Rusia itu lantan dianggap memunculkan eskalasi yang amat berbahaya.

"Dalam konteks perang di Ukraina, kemungkinan salah perhitungan atau salah menafsirkan itu sangat tinggi. Berbagai senjata nuklir membuat situasi makin buruk dan memunculkan risiko dampak kemanusiaan yang mengerikan," kata ICANW melalui Twitter.

Baca: Mantan Presiden Rusia: Kekalahan Rusia di Ukraina Bisa Picu Perang Nuklir

(Tribunnewswiki)

Baca berita lain tentang Rusia di sini.





BERITATERKAIT
Ikuti kami di


KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved