TRIBUNNEWSWIKI.COM - Tiongkok diduga mempertimbangkan pengiriman amunisi dan drone atau pesawat tanpa awak ke Rusia.
Hal itu dikatakan oleh tiga orang yang dekat dengan intelijen Amerika Serikat (AS) kepada CNN International.
Menurut sumber itu, Tiongkok hingga kini belum membuat keputusan final. Namun, negosiasi antara Tiongkok dan Rusia tentang harga dan jenis peralatan dikirim sedang dilakukan.
Sejak memulai invasinya ke Ukraina setahun silam, Rusia berulang kali membantah telah meminta bantuan drone dan amunisi kepada Tiongkok. Sementara itu, menurut sumber tersebut, para pejabat Tiongkok dalam beberapa bulan terakhir sering berdebat mengenai apakah akan mengirimkan senjata itu.
Informasi yang dikumpulkan oleh pejabat intelijen AS dalam beberapa pekan terakhir menunjukkan bahwa Tiongkok kemungkinan akan mengirim persenjataan ke Rusia. Pekan lalu AS dan sekutunya juga sudah memperingatkan kemungkinan itu.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Wang Wenbin, buka suara ketika ditanya tentang kemungkin pengirman senjata ke Rusia.
"Tiongkok selalu mengambil pendekatan yang cermat dan bertanggung jawab dalam ekspor perlengkapan militer dan tidak mengirimkan senjata apa pun ke wilayah konflik atau pihak yang berperang," kata Wang pada hari Jumat, (24/2/2023), dikutip dari CNN International.
Baca: Pakar: Tiongkok Bisa Buat Konflik Ukraina-Rusia Melebar Jadi Perang Dunia
Menurut sumber di atas, pengiriman drone dan amunisi akan menandai meningkatnya bantuan Tiongkok kepada Rusia. Sebelumnya, hanya ada sejumlah perusahaan Tiongkok yang memasok perlengkapan perang yang tidak mematikan, seperti helm dan jaket, kepada pasukan Rusia.
Baca: Warga di Berbagai Belahan Dunia Gelar Aksi untuk Peringati 1 Tahun Invasi Rusia
Seandainya Tiongkok benar-benar mengirimkan senjata ke Rusia, senjata itu akan meningkatkan kemampuan tempur Rusia. Saat ini tentara Rusia dikabarkan kehabisan amunisi.
Media Jerman, Der Spiegel, melaporkan bahwa Tiongkok mungkin memasok drone yang digunakan untuk menyerang.
"Kekhawatiran kita saat ini didasarkan pada informasi yang kita punya bahwa mereka (Tiongkok) mempertimbangkan pengiriman bantuan [perlengkapan perang] yang mematikan, dan kita sudah menjelaskan dengan sangat jelas kepada mereka bahwa hal itu akan memunculkan masalah besar bagi dan masalah dalam hubungan kita," kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pekan lalu.
Di sisi lain, Tiongkok melalui diplomatnya Wang Yi, mengklaim sikap Tiongkok dalam persoalan Ukraina sudah jelas, yakni mendorong pembicaraan perdamaian.
"Tiongkok dengan tegas akan terus mendukung perundingan dan perdamaian dan memainkan peran positif dalam meredakan situasi," kata Wang.
Pada hari Jumat lalu Tiongkok juga mengusulkan sebuah "rencana perdamaian" dalam persolan Ukraina. Namun, pejabat AS masih sangat skeptis dengan usul ini.
Baca: Ukraina Akan Luncurkan Uang Kertas Baru untuk Peringati 1 Tahun Invasi Rusia
(Tribunnewswiki)
Baca berita lain tentang Tiongkok di sini.