TRIBUNNEWSWIKI.COM - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menegaskan negaranya tak akan mengirim jet tempur F-16 ke Ukraina, (30/1/2023).
Seorang penasihat Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan Ukraina berusaha mendapatkan F-16. Menurut juru bicara Angkatan Udara Ukraina, dibutuhkan waktu sekitar setengah tahun bagi pilot untuk bisa menerbangkan jet itu.
Ketika ditanya apakah AS akan mengirimkan F-16, Joe Biden dengan tegas menjawab, "Tidak."
Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menyebut Rusia kini mulai melancarkan serangan gencar di Ukraina timur. Dia memperingatkan bahwa Rusia akan meningkatkan serangannya setelah serbuannya selama 2 bulan menemui jalan buntu.
Pekan lalu Ukraina sudah dijanjikan bakal dikirimi tank berat dari Jerman dan AS.
"Tantang besar ke depan adalah [mendapatkan] jet tempur," kata Yuriy Sak, penasihat Menteri Pertahanan Oleksiy Reznikov, kepada Reuters, (27/1/2023).
Baca: Kabur dari Mobilisasi, 5 Pria Rusia Tinggal di Bandara Korsel Berbulan-bulan
Belum ada tanda-tanda bahwa Rusia akan melancarkan serangan besar. Namun, Denis Pushilin selaku pejabat di Donetsk yang diangkat Rusia menyebut pasukan Rusia telah menguasai Kota Vuhledar. Kota itu pernah menjadi benteng tentara Ukraina.
Baca: Komentator TV Rusia Singgung Holocaust, Sebut Negara Baltik Dikuasai Nazi
Pushilin mengklaim militer Ukraina terus mengirim personel ke Bakhmut, Maryinka, dan Vuhledar. Menurut laporan kantor berita TASS, Pushilin juga menyebut bahwa pasukan Rusia berhasil membuat kemajuan di sana.
Zelenskiy mengatakan serangan Rusia di timur terus terjadi meski juga memakan banyak korban jiwa dari pihak Rusia.
"Saya pikir yang benar-benar diinginkan Rusia adalah pembalasan yang besar. Saya pikir mereka sudah memulainya," kata dia kepada wartawan ketika berada di Kota Odesa.
Terlambatnya kiriman senjata dari Barat
Negara-negara Barat sudah berjanji akan mengirimkan tank dan kendaraan lapis baja guna membantu Ukraina merebut kembali wilayahnya. Senjata itu akan tiba di Ukraina beberapa bulan mendatang.
Zelenskiy mendesak Barat untuk mempercepat pengiriman.
Institut Penelitian Perang (ISW) mengatakan "kegagalan Barat mengirimkan senjata yang diperlukan" menjadi penyebab utama gerak maju pasukan Ukraina terhenti sejak November 2022.
Menurut peneliti ISW, hal memungkinan Rusia untuk menyiapkan diri dalam menghadapi serangan balik Ukraina. Kendati demikian, peneliti menyebut Ukraina masih bisa merebut wilayah yang diduduki Rusia apabila senjata yang dijanjikan telah tiba.
Baca: Disanksi, Rusia Disebut Masih Bisa Mengimpor Teknologi dari Tiongkok
(Tribunnewswiki)
Baca berita lain tentang Ukraina di sini.