TRIBUNNEWSWKIKI.COM - Seorang pejabat Amerika Serikat (AS) meyakini Israel berada di balik serangan drone yang menargetkan pabrik industri militer di Iran, (29/1/2023).
Iran mengklaim berhasil menangkis beberapa drone dalam serangan itu. Tidak ada korban dan kerusakan besar yang dilaporkan akibat serangan.
"Sekitar pukul 23.30 (20.00 GMT) hari Sabtu malam, sebuah serangan dengan drone kecil di salah satu area pabrik kementerian gagal dilancarkan," Kementerian Pertahanan Israel melalui TV pemerintah, dikutip dari Reuters.
Menurut pejabat Iran, dengan mempertimbangkan lokasi dan ukuran drone, serangan itu kemungkinan dilakukan dari dalam perbatasan Iran.
Sementara itu, seorang juru bicara militer Israel menolak buka suara. Sebelum ini, Israel sudah mengatakan akan menyerang target-target di Iran apabila jalan diplomasi ternyata gagal membatasi program nuklir dan rudal Iran.
Kabar mengenai dugaan keterlibatan Israel itu pertama kali dilaporkan oleh Wall Street Journal dengan mengutip beberapa pernyataan sumber anonim. Kepada Reuters, pejabat AS tersebut berujar bahwa Israel sepertinya terlibat.
Baca: Rusia Disebut Putus Asa dan Minta Persenjataan kepada Iran & Korut
Di sisi lain, Brigjen Patrick Ryder selaku juru bicara Kementerian Pertahanan AS mengklaim tidak ada keterlibatan militer AS dalam serangan itu.
Iran tidak secara resmi menuding Israel berada di balik serangan itu. Namun, seorang anggota legislatif Iran bernama Hoseein Mirzaie menyebut ada "spekulasi kuat" bahwa Israel berada di belakangnya.
Baca: Nilai Mata Uang Iran Anjlok, Bank Sentral Salahkan Aksi Unjuk Rasa
Serangan itu terjadi di tengah ketegangan antara Iran dan Barat akibat program nuklir Iran dan unjuk rasa antipemerintah yang sudan berlangsung berbulan-bulan lamanya.
Besarnya kerusakan akibat serangan itu tidak bisa diverifikasi secara independen. Menteri Pertahanan Iran mengatakan serangan tersebut hanya menyebabkan kerusakan kecil. Tidak ada korban jiwa.
"Serangan seperti itu tidak akan berdampak terhadap tekad para pakar kami untuk mengembangkan upaya nuklir damai kami," kata Menteri Luar Negeri Iran Amirabdollahian.
Amirabdollahian menyebut serangan itu sebagai serangan "pengecut" yang berutujuan menciptakan "kekacauan" di Iran.
Apabila serangan itu memang serangan Israel, serangan itu akan menjadi serangan Israel pertama di bawah pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang baru saja kembali berkuasa.
Dalam serangan-serangan sebelumnya, Iran menuding Israel menggunakan agen intelijen yang berada di wilayah Iran. Pada bulan Juli lalu Iran mengklaim telah menangkap suatu kelompok sabotase beranggotakan militan Kurdi. Kelompok itu bekerja untuk Israel.
(Tribunnewswiki)
Baca berita lain tentang Iran di sini.