TRIBUNNEWSWIKI.COM - Ilya Ponomarev, mantan pejabat Rusia sekaligus tokoh oposisi, mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin tidak akan hidup hingga tahun 2024.
Ponomarev pernah menjadi anggota Duma atau majelis rendah Rusia dari tahun 2007 hingga 2016. Dia satu-satunya anggota Duma yang menentang aneksasi Rusia terhadap Semenanjung Krimea tahun 2014.
Kini Ponomarev menjadi warga negara Ukraina dan tinggal di sana. Dia memelopori gerakan oposisi terhadap Rusia dan berharap Rusia bisa berubah menjadi negara yang benar-benar demokratis.
Menurutnya, tindakan Putin mengumumkan aneksi terhadap wilayah Ukraina yang tidak bisa dikuasai Rusia, kegagalan menguasai Kyiv, dan penarikan pasukan Rusia dari Kherson dan Kharkiv bisa membuat sekutunya meninggalkannya.
"Kekuatan Putin berada ada pada posisinya sebagai alpha male (sosok pemimpin yang kuat), sebagai orang yang tidak terkalahkan. Tahun 2022 adalah tahun ketika posisi ini mulai melemah. Perkiraan saya masih sama, yakni dia tidak akan hidup hingga ulang tahunnya berikutnya," kata Ponomarev dikutip dari Newsweek, (12/1/2023).
Putin sendiri akan berulang tahun yang ke-71 tanggal 7 Oktober tahun ini.
Baca: Zelenskiy: Rusia Kobarkan Perang agar Putin Bisa Berkuasa Seumur Hidup
"Impian pribadi saya tentu saja melihat [Putin] di Den Haag (pengadilan), tetapi saya tidak yakin dia akan ke sana," kata dia.
"Mereka yang berada di sekitarnya tidak memungkinkannya pergi ke Den Haag karena kesaksiannya mungkin akan sangat berbahaya bagi mereka ... [jadi] dia akan dibunuh."
Baca: Akan Sambut Natal, Putin Perintahkan Gencatan Senjata di Ukraina
Ponomarev menjadi salah satu penyelenggara Kongres Pertama Perwakilan Rakyat Rusia. Kelompok itu bertemu di Polandia bulan November lalu untuk membuat sebuah konstitusi. Menurut mereka, konstitusi itu menawarkan jalan bagi Rusia untuk menjadi negara yang benar-benar demokratis.
Ponomarev juga dikenal sebagi penulis buku Does Putin Have to Die? The Story of How Russia Becomes a Democracy After Losing to Ukraine.
Dia pernah mengaku punya hubungan dengan Tentara Perlawanan Nasional. Kata dia, kelompok itu berada di balik pembunuhan Darya Dugina, putri sekutu Putin yang bernama Alexander Dugin.
Namun, Garry Kasparov, seorang pecatur ternama sekaligus aktivis oposisi, mengklaim bahwa grup itu "palsu". Dia juga menuding Ponomarev menggunakan grup itu untuk "mengiklankan agendanya sendiri".
Baca: Dalam Pidato Tahun Baru, Putin Salahkan Barat atas Perang di Ukraina
(Tribunnewswiki)
Baca berita lain tentang Vladimir Putin di sini.