BRM Suryo Mulyo, cucu Sri Susuhunan Pakubuwono XIII, juga mengaku ditodong dengan senjata api.
Penodong senjata api kepada BRM Suryo Mulyo mengaku sebagai anggota polisi.
"Saya diginiin (mengisyaratkan tangan seperti ditodongi senjata api) 'Isoh meneng ra mas?' Ditodong didorong. 'Ojo peh aku nganggo klambi biasa terus kowe nyepelekke aparat'," jelas dia mengikuti perkataan oknum tersebut.
Selain BRM Suryo Mulyo, BRM Yudhistira Rachmat Saputro yang juga cucu PB XIII mengklaim dipukul punggungnya.
Kemudian Gray Devi Lelyana Dewi tangannya dipukul dengan bambu
Masih dilansir dari Tribun Solo, beberpa orang memaksa untuk masuk barisan LDA berusaha mempertahankan area dalam keraton.
Keributan dalam internal Keraton Solo ini hingga membuat Kapolresta Solo, Kombes Pol Iwan Saktiadi turun ke lokasi.
Aparat kepolisan juga terlihat berjaga-jaga di kawasan Keraton Solo.
Keributan tersebut menyebabkan beberapa orang dilarikan ke Rumah Sakit Kustati.
Sementara itu, Agung Susilo, selaku kuasa hukum KRA Christophorus Aditiyas Suryo Admojonegoro menagtakan ada empat orang di pihaknya yang terluka.
"Iya. Dari satgas 4 orang luka bocor di kepala," ujarnya.
Lembaga Dewan Adat Buka Suara
Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Solo akhirnya buka suara terkaoit adanya keributan di Keraton Solo.
KPH Eddy Wirabhumi, Ketua Eksekutif LDA, mengambil langkah dengan melaporkan keributan ini ke polisi.
Hal ini dikarenakan cucu PB XIII BRM Yudhistira Rachmat Saputro mengalami luka-luka dan BRM Suryo Mulyo ditodong oleh oknum.
BRM Yudhistira Rachmat Saputro diketahui sudah melakukan visum karena luka yang dideritanya.
"Iya tetap kami proses (lapor) di pimpinan tertinggi, di bidang penegakan pelanggaran yang dilakukan oleh oknum kepolisian," jelas dia, Sabtu (24/12/2022).
Ia juga mebagikan kondisi terkini Yudhistira.
Baca: Keraton Yogyakarta
Baca: Keraton Kanoman
"Kondisi Yudhistrira membaik. Korban lain masih di rumah sakit," ujarnya.
Dia juga melanjutkan, sola kerajaan merupakan aset bangsa, bukan milik perorangan.