TRIBUNNEWSWIKI.COM - Pihak berwenang Ukraina mengaku menemukan tempat yang diduga sebagai "ruang penyiksaan anak" di Kota Kherson, Ukraina selatan.
Penemuan itu dilaporkan oleh media Kyiv Independent dengan mengutip pernyataan Komisioner HAM Ukraina Dmutro Lubinets
Lubinets mengatakan ruang itu diduga menjadi tempat tentara Rusia menahan dan menyiksa anak-anak saat Kherson diduduki.
Dalam laporan, ruang itu dinamai "penjara anak". Berdasarkan kesaksian warga setempat, anak-anak yang dimasukkan ke dalam ruang itu diduga menjadi target pelecehan psikologis oleh tentara Rusia.
Lubinets menyebut anak-anak di sana juga hanya diberi sedikit air dan hampir tidak mendapat makanan.
"Kami mencatat penyiksaan terhadap anak-anak untuk pertama kalinya," kata Lubinets dikutip dari News Sky.
"Saya pikir yang tidak ada yang lebih buruk daripada yang di Bucha, Irpin ... tetapi kami benar-benar melihat yang terburuk di Kherson."
Baca: Paus Fransiskus Menangis saat Berdoa, Singgung Penderitaan Rakyat Ukraina
"Kami menemukan 10 ruang penyiksaan di wilayah Kherson, 4 di Kota Kherson. Di dalam satu ruangan penyiksaan, kami menemukan kamar terpisah, sebuah penjara tempat anak-anak ditahan ... bahkan tentara pendudukan menyebutnya penjara anak."
Dikutip dari Reuters, Lubinets mengatakan ada seorang anak berusia 14 tahun yang ditahan karena memfoto peralatan militer Rusia yang rusak.
Baca: Politikus Rusia Ingin Gunakan Anjing dalam Misi Bom Bunuh Diri di Ukraina
"Mereka anak-anak, yang menurut tentara Rusia, sedang memberontak."
Lubinets belum memberikan bukti mengenai dugaan adanya ruang penyiksaaan ini. Dia juga mengklaim ada 12.000 anak di Ukraina yang dibawa ke Rusia sejak invasi dimulai Februari lalu. Dari jumlah itu, ada 8.600 anak yang dibawa paksa.
Sejumlah pejabat Barat sempat membicarakan dugaan deportasi massal warga Ukraina melalui "titik penyaringan". Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB pada bulan September lalu memperkirakan jumlah warga yang dideportasi mencapai 900.000 hingga 1.600.000 orang. Dugaan itu dibantah oleh Rusia.
(Tribunnewswiki)
Baca berita lain tentang Ukraina di sini.