
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin kembali buka suara mengenai kemungkinan penggunaan senjata nuklir di Ukraina.
Menurut Putin, senjata nuklir adalah "unsur pencegahan", dan bukan unsur yang memicu meningkatnya konflik di negara bekas Uni Soviet itu.
"Kami belum gila. Kami sepenuhnya paham tentang apa itu senjata nuklir," kata Putin kepada anggota Presidensial Dewan HAM, dikutip dari News Sky, (8/12/2022).
"Kami memiliki senjata nuklir, dan senjata itu lebih canggih dan mutakhir daripada yang dipunyai oleh negara nuklir lainnya."
"Kita tidak akan mengacungkan senjata itu seperti pisau cukur yang bergerak ke seluruh dunia, tetapi tentu saja kita meneruskan keberadaan senjata itu."
Namun, Putin tidak mengesamping kemungkinan Rusia terlebih dulu melancarkan serangan nuklir. Kata dia, Rusia memiliki doktrin "peluncuran setelah peringatan". Rusia bisa menembakkan senjata nuklir jika menjadi target serangan nuklir atau serangan konvensial yang mengancam keberadaannya.
Baca: Putin Bantah Rusia Berencana Gunakan Senjata Nuklir di Ukraina
Banyak negara Barat yang mengkritik ucapan Putin tentang senjata nuklir. Ucapan itu dianggap berbahaya.
Pada hari Rabu lalu Putin mengklaim bahwa dia diprovokasi oleh mantan Perdana Menteri Inggris Liz Truss. Menurut Putin, Truss telah berujar tentang kesiapannya menggunakan senjata nuklir.
"Saya harus menekankan hal-hal tertentu dalam tanggapan (saya)," ujar Putin.
"Komentar dia (Truss) kebanyakan tidak disadari, tetapi komentar itu segera menegaskan pernyataan kami dan menggunakannya untuk menakuti dunia."
Baca: Sekutu Putin: Jika Senjata Nuklir Digunakan, Planet Kita Akan Tamat
Putin juga buka suara tentang status atau situasi perang di Ukraina. Dia mengatakan perang di sana akan menjadi "proses panjang". Ini menunjukkan bahwa Rusia tidak punya rencana untuk menghentikan perang dalam waktu dekat. Di sisi lain, dalam beberapa bulan terakhir, Rusia kehilangan banyak wilayah di Ukraina yang sebelumnya telah dikuasai.
Mantan intelijen itu membantah rumor yang beredar bahwa Rusia akan memberlakukan mobilisasi kedua pada tahun depan. Kata dia, Rusia tidak perlu melakukan mobilisasi tambahan.
Putin mengatakan telah ada 300.000 orang yang dimobilisasi. Sebanyak setengahnya telah dikirim ke Ukraina. Ada sekitar 77.000 personel yang ditempatkan di satuan tempur. Sisanya melakukan tugas pertahanan.
Adapun rumor mengenai mobiliasi kedua itu telah beredar di antara para politikus oposisi Rusia dan kanal Telegram yang mendukung perang.
Baca: Ancaman Perang Nuklir Kembali Hantui Dunia, Pertama sejak Krisis Kuba
(Tribunnewswiki)
Baca berita lainnya tentang Vladimir Putin di sini.
Mantan Pejabat Rusia Yakin Ukraina atau Sekutunya Akan Serang Moskwa |
![]() |
---|
Boris Johnson Sebut Perang di Ukraina sebagai 'Latihan bagi Xi Jinping' |
![]() |
---|
Presiden Kroasia Sebut Krimea Tak Akan Pernah Jadi Wilayah Ukraina Lagi |
![]() |
---|
Tegas, AS dan Israel Bertekad Cegah Iran Dapatkan Senjata Nuklir |
![]() |
---|
Joe Biden Tegaskan Tak Akan Kirim Jet Tempur F-16 ke Ukraina |
![]() |
---|