TRIBUNNEWSWIKI.COM - Presiden Jokowi minta keselamatan masyarakat diutamakan dalam menghadapi kasus gangguan ginjal akut yang menimpa Indonesia saat ini.
Bahkan presiden asal Solo ini juga menegaskan untuk tak menganggap gangguan ginjal ini sebagai masalah kecil.
“Utamakan keselamatan masyarakat. Jangan menganggap ini masalah kecil. Ini adalah masalah besar,” tegas Jokowi dalam rapat internal di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (24/10/2022).
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juga diperintahkan untuk menghentikan sementara pemberian obat yang diduga menyebabkan gagal ginjal.
Penghentian pemberian obat ini dilakukan sampai hasil investigasi Badan Pengawas Obat dan Makanan ( BPOM) selesai.
Investigasi terhadap obat-obat tersebut diminta dilakukan secara terbuka, transparan, hati-hati dan objektif.
Baca: Jubir Kemenkes Tegaskan Gangguan Ginjal Akut Bukan Karena Infeksi & Efek Samping Vaksin Covid-19
Baca: Daftar 91 Obat yang Dikonsumsi Pasien Gangguan Ginjal Akut, Ada Caviplex hingga Hufagrip
Jokowi juga meminta segera melakukan penarikan jika obat-obat sirup tersebut benar-benar mengandung zat yang menyebabkan gagal ginjal.
"Meskipun masih diduga itu dihentikan terlebih dahulu menunggu investigasi secara menyeluruh dari BPOM pada seluruh obat sirup yang menggunakan bahan baku pelarut,” jelas Jokowi, dikutip dari Tribunnews.
“BPOM segera tarik dan hentikan peredaran obat sirup yang betul-betul secara evidence based betul-betul terbukti mengandung bahan obat penyebab gangguan ginjal tersebut,” katanya.
Selanjutnya obat-obat yang memang terbukti berbahaya, lanjut Presiden Joko Widodo, diminta untuk diumumkan kepada publik.
“Saya kira akan lebih bagus lagi kalau diumumkan, diinformasikan secara luas mengenai nama produknya,” imbuh Jokowi.
Selain itu, Presiden Jokowi juga memberikan arahan untuk menyiapkan pelayanan kesehatan kepada jajarannya dalam rapat internal membahas kasus obat penyebab gagal ginjal akut pada anak tersebut.
Pengobatan gratis bagi penderita gagal ginjal akut anak itu juga ditekankan.
Baca: Ganasnya Gagal Ginjal Akut hingga Buat Balita di Depok Meninggal: Sehari Naik Stadium 3 ke 6
"Saya minta diberikan pengobatan gratis kepada pasien-pasien yang dirawat. Saya kira ini penting sekali," tutur Joko Widodo.
Kementerian Kesehatan juga diminta untuk melakukan eksplorasi pada seluruh faktor risiko penyebab kasus gagal ginjal ini.
Mulai dari sumber obat-obatan hingga potensi penyebab lainnya.
"Ini harus kita pastikan betul. Uji klinis harus dilakukan. Laboratorium seluler pada organ ginjal yang terdampak juga betul-betul dilihat betul sehingga kita bisa memastikan apa yang menjadi penyebab dari gagal ginjal terutama pada anak," terangnya.
Seperti yang diketahui data per 23 Oktober 2022 mencatat adanya 245 kasus gagal ginjal yang tersebar di 26 Provinsi.
Sebelumnya diberitakan tentang, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang melaporkan peningkatan kasus gangguan ginjal akut misterius (acute kidney injury/AKI) di Indonesia.
Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril mengungkapkan, kasus gangguan ginjal akut progresif atipikal kini mencapai 245 kasus per tanggal 22 Oktober 2022.
Angka ini meningkat dari 241 kasus yang dilaporkan Kemenkes Jumat (21/10/2022).
Demikian pula dengan angka kematian yang kini mencapai 141 anak.
Jumlahnya meningkat dari yang sebelumnya dilaporkan mencapai 133 anak.
"(Data) per 22 Oktober (total) 245 kasus dan 141 kematian," kata Syahril saat dihubungi pada Senin (24/10/2022), dikutip dari Kompas.com.
Kasus tersebut ditemukan di 26 provinsi, namun belum memerinci lebih jauh provinsi mana saja yang telah memiliki kasus gangguan ginjal akut.
Sebelumnya pada Jumat, DKI Jakarta memiliki kasus tertinggi dengan total 57 kasus, diikuti Jawa Barat 33 kasus, Aceh 31 kasus, Jawa Timur 30 kasus, Sumatera Barat 22 kasus, Bali 16 kasus, dan Sumatera Utara 12 kasus.
Gangguan ginjal akut misterius banyak menyerang anak-anak umumnya balita.
Gejala yang timbul dari penyakit ini yaitu demam, hilang nafsu makan, malaise, batuk pilek, mual, muntah, ISPA, dan diare. Kemudian berlanjut pada sulit kencing, berupa air seni berkurang atau tidak ada air seni sama sekali.
Sejauh ini, Kemenkes mengambil langkah konservatif untuk menyetop sementara penjualan obat sirup yang dinyatakan tidak aman oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa ditemukan kristal tajam dalam ginjal anak-anak yang terkena gangguan ginjal akut misterius.
"Kalau masuk ke tubuh kita, kita melakukan metabolisme untuk mengubah senyawa kimia tadi. Kalau masuk ke ginjal jadi kristal kecil tajam-tajam," kata Budi dalam konferensi pers di Kemenkes, Jakarta, Jumat (21/10/2022).
(TRIBUNNEWS/TRIBUNNEWSWIKI/PUTRADI PAMUNGKAS/Ka)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews dengan judul Presiden Jokowi Instruksikan Pengobatan Gratis Bagi Pasien Gagal Ginjal Akut Anak