TRIBUNNEWSWIKI.COM - Presiden Tiongkok Xi Jinping menyatakan negaranya berhak menggunakan kekuatan militer dalam menangani persoalan Taiwan.
Kendati demikian, Xi menyebut Tiongkok lebih mengutamakan jalan damai dalam penyatuan kembali Tiongkok dan Taiwan.
Hal itu diungkapkan Xi dalam pidato pembukaan Kongres Partai Komunis Tiongkok Ke-20, (16/10/2022).
Tiongkok menganggap Taiwan sebagai bagian dari wulayahnya. Namun, pemerintah Taiwan menolak anggapan ini.
"Menyelesaikan persoalan Taiwan adalah urusan rakyat Tiongkok, dan itu tergantung pada keputusan rakyat Tiongkok," kata Xi dikutip dari News Sky, (17/10/2022).
"Kami terus berusaha melakukan penyatuan kembali secara damai dengan ketulusan hati dan upaya terbaik, tetapi kami tidak pernah berjanji untuk tidak menggunakan kekuatan militer, dan punya opsi cadangan untuk melakukan semua langkah yang diperlukan," kata dia menjelaskan.
Baca: Terinspirasi Ukraina, Warga Taiwan Bersiap Hadapi Potensi Invasi Tiongkok
Xi menyebut upaya penyatuan kembali terus dilakukan. Menurutnya, penyatuan itu harus tercapai.
Tiongkok sudah menawari Taiwan model "satu negara, dua sistem" layaknya Hong Kong. Namun, mayoritas partai politik di Taiwan menolak tawaran itu.
Baca: Joe Biden Tegaskan Militer AS Akan Bantu Taiwan jika Tiongkok Menyerbu
Ketegangan meningkat
Hubungan antara Tiongkok dan Taiwan makin memanas setelah kunjungan Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi bulan Agustus lalu. Tiongkok membalas kunjungan ini dengan menggelar latihan militer besar-besaran di dekat Taiwan.
Tiongkok marah lantaran kunjungan itu dianggap sebagai simbol pengakuan atas kedaulatan Taiwan. Sejak saat itu latihan militer tetap digelar di dekat Taiwan, tetapi dalam skala yang kecil.
Kantor kepresidenan Taiwan menanggapi ucapan Xi. Taiwan mengatakan tidak akan menyerahkan kedaulatannya atau berkompromi dalam hal kemerdekaan dan demokrasi.
Baca: Tiongkok Marah karena AS Akan Jual Senjata Senilai Rp16,3 T kepada Taiwan
Menurut Taiwan, menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan dan kawasan itu merupakan tanggung jawab bersama yang dipikul kedua pihak. Selain itu, kata Taiwan, bertemu di medan tempur bukanlah pilihan.
Tawaran juga menegaskan bahwa rakyatnya tetap menolak tawaran "satu negara, dua sistem".
Sementara itu, pada akhir kongres Partai Komunis, Xi diperkirakan akan terpilih menjadi presiden untuk ketiga kalinya. Xi akan menjadi pemimpin Tiongkok terkuat setelah Mao Zedong.
Kongres itu akan dihadiri oleh sekitar 2.300 perwakilan partai, termasuk para politikus dari berbagai pangkat serta perwakilan dari sektor swasta, dokter, petani, dan lainnya.
Baca: Taiwan Menembak Jatuh Drone yang Datang dari Tiongkok
(Tribunnewswiki)
Baca berita lain tentang Taiwan di sini