
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Sebuah rudal hipersonik Rusia diduga jatuh dan meledak di wilayah Rusia sendiri, (14/9/2022)
Menurut militer Ukraina, rudal itu jatuh di Distrik Turkmen, Stavropol, atau sekitar 220 mil dari perbatasan Ukraina.
Satuan penyelamat dilaporkan segera datang untuk menjinakkan api yang muncul akibat ledakan rudal itu. Korban luka mencapai enam orang.
Menurut media Rusia, objek yang jatuh bukan rudal Rusia, melainkan drone pengintai milik Ukraina yang berjenis Tu-141. Namun, militer Ukraina membantah keterangan ini, dan mengatakan bahwa puing-puing di lokasi kejadian tidak menunjukkan bahwa objek itu adalah drone Ukraina.
Dikutip dari Newsweek, foto-foto objek yang diduga rudal Rusia itu viral di media sosial. Pengguna Twiiter melihat adanya kemiripan puing-puing itu dengan bagian rudal Kinzhal milik Rusia.
Baca: Berani Minta Putin Dipecat, DPRD di Rusia Terancam Dibubarkan
"Bagi yang ingin tahu tentang apa yang #jatuh hari ini di Stravropol #rusia dan melukai enam staf pemadam kebarakan, Anda akan begitu terkejut setelah mengetahui bahwa objek itu bukan 'drone Ukraina;, tetapi rudal #Kinzhal Rusia," kata pengguna Twitter dengan nama akun @@LotA47816230
Baca: Tarik Mundur Pasukannya, Rusia Blak-blakan Mengaku Kalah di Kharkiv
Dia juga menduga booster rudal itu tidak terpisah dari rudal. "Kemungkinan mesin utama tidak menyala, dugaan saya ialah roket itu gagal diluncurkan ke arah Ukraina."
Aerotime melaporkan bahwa keberadaan booster di lokasi kejadian menunjukkan bahwa rudal itu gagal diluncurkan atau tidak sengaja dijatuhkan dari sebuah pesawat.
Rudal Kinzhal adalah salah satu senjata yang sering dibanggakan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin. Rusia mengklaim kecepatan Kinzhal bisa mencapai 12 kali lipat daripada kecepatan suara.
Ukraina mengatakan Kinzhal telah digunakan oleh pasukan Rusia untuk menyerang bendungan di Karachuniviske, Kryvyi, Ukraina tengah. Kepala militer Kryvyi menyebut Rusia juga menggunakan rudal Iskander.
Baca: Makin Terdesak, Rusia Tarik Lebih Banyak Pasukan dari Ukraina Timur
Serangan itu merusak pusat pompa air dan membuat sejumlah warga mengungsi. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mencela serangan itu. Kata dia, serangan itu tidak ada gunanya dari sudut pandang militer.
(Tribunnewswiki)
Baca berita lain tentang Rusia di sini
Komentator TV Rusia Singgung Holocaust, Sebut Negara Baltik 'Dikuasai Nazi' |
![]() |
---|
Disanksi, Rusia Disebut Masih Bisa Mengimpor Teknologi dari Tiongkok |
![]() |
---|
Murid Bawa Granat Palsu ke Dalam Kelas, Ratusan Warga Sekolah Dievakuasi |
![]() |
---|
Mantan Presiden Rusia: Kekalahan Rusia di Ukraina Bisa Picu Perang Nuklir |
![]() |
---|
Pesan Taksi untuk Kabur dari Perang, Tentara Rusia Terancam Dibui 15 Tahun |
![]() |
---|