Tiga Kapolda Diduga Terlibat dalam Kasus Ferdy Sambo, Belum Diperiksa Penyidik

Tiga Kapolda ini diduga terlibat dalam kasus pembunuhan terhadap Brigadir J yang menyeret Ferdy Sambo


zoom-inlihat foto
Irjen-Fadil-Imran-Irjen-Nico-Afinta-dan-Irjembo-dalam-menjalankan-a.jpg
KOMPAS.com Kristianto Purnomo dan Dewantoro/DOK. Polda Metro Jaya/via TribunJatim.com
(Searah jarum jam) Irjen Ferdy Sambo, Irjen Fadil Imran, Irjen Nico Afinta, dan Irjen Panca Putra. Simak profil tiga Kapolda yang disebut-sebut terlibat dalam skenario Ferdy Sambo dalam menjalankan aksi pembunuhan Brigadir J.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Kasus yang menjerat Ferdy Sambo diduga melibatkan tiga kapolda.

Tiga kapolda tersebut adalah Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran, Kapolda Sumatera Utara (Sumut) Irjen Panca Putra, dan Kapolda Jawa Timur (Jatim) Irjen Nico Afinta.

Tim Khusus (Timsus) Polri diketahui menelusuri ketiga kapolda tersebut setelah mendapat informasi mengenai keterlibatan mereka dalam kasus tewasnya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Hal tersebut disampaikan Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (5/9/2022).

"Ya dari Timsus sudah mendapat informasi tersebut. Tentunya dari timsus juga akan mendalami apabila memang ada keterkaitan terkait menyangkut masalah kasus FS," kata Dedi, dikutip dari Kompas.

Baca: Mantan Hakim Agung Sebut Ada Potensi Ferdy Sambo Lolos dari Pasal Pembunuhan Berencana

Baca: Viral Video Ketua Komnas HAM Sebut Ferdy Sambo Mafia, Ahmad Taufan: Istilah Obrolan Sesama Teman

Namun, Kadiv Humas Polri ini tidak mau membocorkan dugaan peran Fadil, Panca, dan Nico dalam kasus yang menewaskan ajudan Ferdy Sambo itu.

"Ya tidak boleh berandai-andai. Semua sesuai fakta nanti biar Timsus yang bekerja," kata Dedi.

Irjen Dedi, Selasa (6/9/2022),mengungkapkan ketiganya masih belum diperiksa.

(KOMP(KOMPAS.com/Rahel NardaAS.com/Rahel Narda
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo di Lobi Gedung TNCC Polri, Mabes Polri, Jakarta, Selasa (6/9/2022)

"Hasil keterangan tadi malem saya dengan Pak Irwasum dan Itsus, sampai dengan hari ini Itsus belum melakukan pendalaman dan pemeriksaan kepada yang bersangkutan," kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta.

Tim di Inspektorat Khusus (Itsus), lanjutnya, bekerja menurut fakta yang ada.

Apabila fakta menyebut ketiga Kapolda tersebut ikut terlibat maka akan ditindaklanjuti.

"Saya tegaskan lagi tim Itsus bekerja sesuai dengan fakta-fakta yang ditemukan, informasi iya diterima, informasi iya di dengarkan, tapi tidak berdasarkn pada asumsi," katanya.

Peran Ferdy Sambo dan Empat Tersangka Lain

Rekonstruksi yang digelar oleh Polri pada Selasa, (30/8/2022), membongkar peran masing-masing tersangka saat detik-detik pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Dikutip dari Kompas.com, polisi telah mengungkapkan peran dari masing kelima tersangka, yakni sebagai berikut.

- Ferdy Sambo: memerintahkan dan menyusun skenario penembakan;

- Bharada E: menembak Brigadir J;

- Bripka RR: membantu dan menyaksikan penembakan Brigadir J;

- Kuat Ma'ruf: membantu dan menyaksikan penembakan Brigadir J;

- Putri Candrawathi: terlibat pertemuan perencanaan pembunuhan terhadap Yosua.

Proses rekonstruksi yang digelar di rumah pribadi dan rumah dinas Ferdy Sambo kian membuat kasus pembunahan Brigadir terang benderang.

Kejadian di Magelang

Berdasarkan tayangan YouTube Polri TV, proses rekonstruksi dimulai dari adegan di rumah Sambo di Magelang, Jawa Tengah, yang terjadi pada Kamis (7/7/2022).

Rekonstruksi tersebut digelar di aula kediaman Sambo di Jalan Saguling, Jakarta Selatan.

Dalam rekonstruksi itu pula menampilkan adegan Putri Candrawathi terbaring di tempat tidur.

Kemudian, Kuat Maruf selaku asisten rumah tangga (ART) berdiri di samping Putri.

Ketika berbaring itu, Putri terlihat menelepon menggunakan ponselnya, tetapi tidak diketahui siapa yang Putri hubungi.

Tak lama kemudian Kuat keluar dari ruangan yang diduga kamar tidur tersebut.

Di luar ruangan itu, ia bertemu dengan ajudan Putri, Bripka RR.

Baca: Ada Perbedaan Keterangan Ferdy Sambo dan Bharada E saat Rekonstruksi Pembunuhan Brigadir J

Baca: Ditetapkan Jadi Tersangka Pembunuhan Brigadir J, Kuat Maruf Sempat Melarikan Diri

Namun, tidak diketahui perbincangan apa yang dilakukan oleh Kuat dan Bripka RR.

Setelah itu, Bripka RR menghampiri Putri di kamar.

Ia berdiri di samping tempat tidur Putri selama beberapa saat, lalu keluar kamar dan menemui Bharada E.

Di situ, Bripka RR menyerahkan senjata kepada Bharada E.

Kemudian, adegan memperlihatkan Brigadir J masuk ke kamar tempat Putri berbaring.

Brigadir J duduk di lantai samping tempat tidur.

Sayangnya, tidak diketahui perbincangan antara keduanya.

Detik-Detik Penembakan

Proses rekonstruksi kemudian berlanjut ke TKP penembakan, yaitu rumah dinas Sambo yang terletak di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Pukul 17.06 WIB, Brigadir J, Bripka RR, Kuat, dan Putri Candrawathi pergi menuju rumah Duren Tiga.

Kelimanya berada dalam satu mobil.

Tiba di rumah Dureng Tiga, Sambo juga nampak turut memasuki rumah.

Kemudian, Sambo, Brigadir J, Bharada E, Bripka RR, dan Kuat berkumpul di ruang tengah lantai 1 rumah itu, sedangkan Brigadir J berdiri di depan tangga.

Namun, sebelum ditembak, Sambo nampak marah terhadap Brigadir J.

Penampakan Perdana Ferdy Sambo Menggunakan Baju Tahanan dalam Rekonstruksi Pembunuhan Brigadir J, Selasa (30/8/2022)
Penampakan Perdana Ferdy Sambo Menggunakan Baju Tahanan dalam Rekonstruksi Pembunuhan Brigadir J, Selasa (30/8/2022) (Tangkapan Layar POLRITVRADIO)

Kemudian, Sambo menyuruh Bharada E yang berdiri di samping Brigadir J untuk menembak.

"Woy kamu tembak, kau tembak cepat, cepat woy kau tembak!" teriak Sambo ke Bharada E.

Ketika itu, Brigadir J nampak membungkukkan badan sambil mengangkat kedua tangannya di depan dada.

Brigadir J seperti hendak menghindar dan memohon supaya tidak ditembak.

Pukul 17.12 WIB, Bharada E melepaskan 3 atau 4 kali tembakan.

Tembakan tersebut diduga mengenai rahang serta bahu sebelah kanan Brigadir J.

Seketika, tubuh Brigadir J langsung terkapar.

Tubuhnya tertelungkup di samping tangga depan gudang dengan kondisi bersimba darah.

Ferdy Sambo yang kala itu meminta pistol yang dipakai Bharada E dan menembak bagian belakang kepala Brigadir J.

Lalu, Sambo mengambil pistol yang berada di pinggang Brigadir J.

Sambo pun melepaskan sejumlah tembakan ke arah dinding dekat tangga dan di atas lemari dekat langit-langit menggunakan psitol tersebut, membuat seolah-olah terjadi peristiwa baku tembak.

(TRIBUNNEWSWIKI/Puan/Ka)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved