Sri Mulyani Sebut Ada 3 Pilihan Soal Kebijakan Harga BBM Subsidi, Menkeu: Tiga-tiganya Enggak Enak

Menteri Keuangan Sri Mulyani sebut ada tiga pilihan yang tidak enak soal kebijakan harga BBM subsidi


zoom-inlihat foto
Menteri-Keuangan-subsidi-KOMPAScomYOHANA-ARTHA-ULY.jpg
KOMPAS.com/YOHANA ARTHA ULY
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati ungkap pemerintah punya tiga pilihan terkait persoalan BBM subsidi.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Menteri Keuangan Sri Mulyani sebut ada tiga pilihan terkait harga BBM subsidi.

Sri Mulyani menyebut tiga pilhan tersebut sama-sama tidak enak.

Hal ini ia ungkapkan menyambut adanya lonjakan harga minyak mentah.

Pilihan pertama menanggapi kenaikan tersebut adalah dengan menaikkan anggaran kompensasi dan subsidi energi.

Keputusan pertama ini tentu akan semakin membebani APBN

Kemudian pilihan kedua adalah mengendalikan volume Pertalite dan Solar.

Baca: Cek Daftar Harga BBM Non Subsidi Hari Ini: Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamina Dex

Baca: Harga BBM Pertamina Resmi Naik Lagi, Berikut Rinciannya per 3 Agustus 2022

Serta pilihan terakhir yaitu menaikkan harga BBM subsidi.

Hal tersebut diungkapkan bendahara negara ini saat berada di Gedung DPR RI, Selasa (23/8/2022).

"Semua kombinasi di antara ketiga ini, tiga-tiganya sama sekali enggak enak," ungkap Sri Mulyani, dikutip dari Kompas.

Bahkan Sri Mulyani ikut menyinggung soal negara yang harus kembali mengucurkan uang sebesar Rp 198 triliun untuk anggaran subsidi dan kompensasi energi jika tanpa kenaikan harga pertalie dan solar.

Anggaran subsidi dan kompensasi energi 2022 masih dipatok sebesar Rp 502,4 triliun untuk saat ini.

Pada awalnya anggarannya hanya sebesar Rp 152,1 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (24/2/2019).
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (24/2/2019). (KOMPAS.COM/MUTIA FAUZIA)

Namun mengalami pembekakan hingga 229 persen atau sebesar Rp 349,9 triliun.

"APBN jelas sekali akan sangat berat karena subsidi BBM itu sudah naik tiga kali lipat, ternyata masih kurang lagi," imbuh Menkeu.

Pilihan kedua soal volume pertalite dan solar, konsumsinya diprediksi melebihi kuota.

Kuota yang ditetapkan tahun ini sebanyak 23,05 juta KL.

Namun menurut prognosa konsumi Pertalite sampai akhir tahun akan menyentuh 28 juta kiloliter (KL).

Sementara bakar solar tahun ini hanya sebesar 14,91 juta KL.

Baca: Harga BBM Naik Bakal Diumumkan Dalam Waktu Dekat, Luhut: Kita Jauh Lebih Murah dari yang Lain

Baca: Jokowi Rombak Aturan Distribusi dan Harga Bensin Premium-Pertalite

Akan tetapi diperkirakan konsumsinya bakal mencapai 17,2 juta KL sampai akhir tahun apabila tak dilakukan pembatasan

Sri Mulyani menyebut saat ini masih dalam pembahasan antar menteri terkait untuk pilihan ketiga soal kenaikan harga pertalite dan solar.





Halaman
12
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved