Jari patah
Lalu, Ade menyatakan bahwa ada dua jari Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat yang patah.
Yakni jari manis dan kelingking tangan kiri.
Menurut dia, jari tersebut patah akibat sambaran peluru keluar.
“Itu adalah yang jarinya itu adalah arah alur lintasan anak peluru, jelas sekali peluru keluar mengenai jarinya. Jadi itu memang alur lintasan, kalau bahasa awamnya mungkin tersambar ya seperti itu,” ujar Ade.
Kemudian, tidak ada kuku Brigadir J yang dicabut atau copot.
Juga tidak ada organ tubuh Brigadir J yang hilang.
Menurut Ade, saat tim dokter melakukan otopsi ulang, semua organ tubuh Brigadir J ada di dalam tubuhnya.
Namun, Ade membenarkan bahwa memang otak Brigadir J pindah ke bagian dada.
“Yang jelas dikembalikan ke tubuh, namun memang itu tadi ada yang dengan pertimbangan karena jenazah ditransportasikan sehingga harus dilakukan beberapa tindakan yang seperti tadi ditempatkan di tempat-tempat akan tidak mengalami ceceran segala macem,” ujar dia.
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/PUTRADI PAMUNGKAS)