TRIBUNNEWSWIKI.COM - Mar-a-Lago, rumah pribadi mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, digeledah oleh FBI hari Senin, (8/8/2022).
Tindakan itu merupakan bagian dari upaya penyelidikan kasus dugaan penghilangan dokumen rahasia oleh Trump kala dia masih menjadi presiden.
Trump menyebut Mar-a-Lago sebagai "Gedung Putih Musim Dingin". Resor mewah itu dibelinya tahun 1985.
Dilansir dari The Times, Mar-a-Lago dibangun tahun 1920-an dan dimiliki oleh Marjorie Merriweather Post yang saat itu menjadi wanita terkaya di AS.
Menjelang kematiannya, Post mewariskan Mar-a-Lago kepada pemerintah AS. Dia berharap resor itu bisa menjadi tempat bersantai para presiden.
Sayangnya, pemerintah kemudian berujar bahwa biaya perawatan resor itu terlalu mahal.
Mar-a-Lago kemudian dikembalikan kepada Post Foundation dan selanjutnya dibeli Trump seharga $8 juta.
Baca: Gelar Protes, Pendukung Trump Geram atas Penggeledahan Rumah Trump oleh FBI
Agar bisa menutup biaya perawatan, Trump mengubahnya menjadi private club.
Trump selanjutnya mengubah coat of arms Mar-a-Lago dan menambahkan ruang dansa seluas 20.000 kaki persegi.
Di atasnya terdapat kantor dengan dua kamar. Ketika masih menjadi presiden, Trump terkadang berpidato dari sana.
Awalnya juga terdapat sebuah perpusatakaan yang berisi buku-buku edisi pertama yang langka.
Namun, perpustakaan itu kemudian diubah menjadi sebuah bar.
Baca: Trump Jadi Mantan Presiden AS Pertama yang Rumahnya Diserbu & Digeledah
Kala Trump menjadi presiden, biaya untuk bergabung dengan klub di Mar-a-Lago ialah $200.000.
Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe pernah makan malam di sana sembari membahas uji coba rudal balistik Korea Utara.
Trump dilaporkan jarang pergi ke ruang kerja yang ada di resor ini. Dia lebih memilih mengurus urusan bisnis di ruang keluarga dan lobi.
Ketika Trump menginap di Mar-a-Lago, suasana malam di sana dikabarkan terlihat seperti acara pernikahan.
Ada sekitar 50 orang yang menghadiri jamuan makan malam di area teras, bak tamu undangan pernikahan.
Baca: Kisah Donald Trump dan Joe Biden Terkena Covid-19: Banyak Perbedaan
Penggeledahan
Mar-a-Lago digeledah karena Trump diduga menghilangkan atau memindahkan dokumen tersebut dari Gedung Putih kala dia masih menjabat sebagai presiden.
Dalam sebuah pernyataan melalui surel, Trump mengatakan penggeledehan itu "tidak patut" dan "tidak diperlukan".
Dikutip dari USA Today, Trump kini tengah diselidiki oleh Kementerian Kehakiman karena memindahkan catatan tersebut.
Namun, Trump mengkritik pedas penyelidikan itu dan mengatakan dia berhak mengambil catatan itu. Selain itu, dia mengklaim FBI juga mencari brankas di rumahnya.
Sementara itu, putra Trump, Eric, menyebut penggeledahan itu sebagai "persekusi politik terhadap Donald J. Trump".
"Mereka tidak bisa menerima bahwa rakyat Amerika mencintainya," kata Eric.
Baca: Ivana Trump, Istri Pertama Donald Trump Meninggal Dunia di Usia 73 Tahun
Penggeledahan itu juga membuat para pendukung Trump marah besar. Mereka berunjuk rasa di sekitar rumah Trump.
"Anda tidak bisa memercayai FBI," kata Billy Sacco, seorang pendukung Trump asal West Palm Beach, dikutip dari USA Today.
"Mereka melakukan hal yang bodoh," kata dia.
(Tribunnewswiki)
Baca berita lainnya tentang Donald Trump di sini