Ketahui Karakteristik dan Gejala Subvarian BA.2.75 Centaurus, Sudah Terdeteksi di Indonesia

Subvarian BA.2.75 merupakan turunan substrain BA.2 Omicron yang memicu gelombang terakhir Covid-19 pada April 2022


zoom-inlihat foto
Ilustrasi-Omicron-siluman-subvarian-BA1-subvarian-BA2-subvarian-BA3-subvarian-Omicron.jpg
freepik
Ilustrasi Omicron siluman, subvarian BA.1, subvarian BA.2, subvarian BA.3, subvarian Omicron


Analisis awal memperlihatkan bahwa subvarian BA.2.75 lebih mudah menular dibandingkan BA.2 dan BA.5, namun belum ada bukti menunjukkan subvarian BA.2.75 lebih mungkin memicu penyakit serius.

Gejala BA.2.75 atau Centaurus

Seperti namanya, BA.2.75 terkait dengan subvarian BA.2 Omicron yang kini merupakan strain dominan di Amerika Serikat dari sekitar pertengahan Mei hingga pertengahan Juni.

Baik subvarian BA.2, BA.2.75, BA..4, dan BA.5 semuanya serupa, tapi memiliki mutasi berbeda yang membuat masing-masing subvarian ini unik.

Baca: BPOM Setujui Peredaran Paxlovid, Obat COVID-19 Baru dengan Efikasi 89 Persen

Dilansir dari Health, kesamaan tersebut memberikan dasar bagi para ahli untuk memprediksi penyebaran BA.2.75.

Gejala ringan yang terkait dengan Omicron dan subvariannya meliputi batuk, kelelahan, hidung tersumbat dan pilek. Artinya, strain BA.2.75 juga bisa mempengaruhi orang dengan cara serupa.

Lebih lanjut, BA.2.75 juga memiliki mutasi pada protein lonjakannya yang mirip dengan subvarian BA.4 dan BA.5.

Subvarian Centaurus tampaknya mempunyai delapan mutasi tambahan yang mungkin memberikan keunggulan dalam hal replikasi dan penyebarannya.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/PUTRADI PAMUNGKAS)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved