Analisis awal memperlihatkan bahwa subvarian BA.2.75 lebih mudah menular dibandingkan BA.2 dan BA.5, namun belum ada bukti menunjukkan subvarian BA.2.75 lebih mungkin memicu penyakit serius.
Gejala BA.2.75 atau Centaurus
Seperti namanya, BA.2.75 terkait dengan subvarian BA.2 Omicron yang kini merupakan strain dominan di Amerika Serikat dari sekitar pertengahan Mei hingga pertengahan Juni.
Baik subvarian BA.2, BA.2.75, BA..4, dan BA.5 semuanya serupa, tapi memiliki mutasi berbeda yang membuat masing-masing subvarian ini unik.
Baca: BPOM Setujui Peredaran Paxlovid, Obat COVID-19 Baru dengan Efikasi 89 Persen
Dilansir dari Health, kesamaan tersebut memberikan dasar bagi para ahli untuk memprediksi penyebaran BA.2.75.
Gejala ringan yang terkait dengan Omicron dan subvariannya meliputi batuk, kelelahan, hidung tersumbat dan pilek. Artinya, strain BA.2.75 juga bisa mempengaruhi orang dengan cara serupa.
Lebih lanjut, BA.2.75 juga memiliki mutasi pada protein lonjakannya yang mirip dengan subvarian BA.4 dan BA.5.
Subvarian Centaurus tampaknya mempunyai delapan mutasi tambahan yang mungkin memberikan keunggulan dalam hal replikasi dan penyebarannya.
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/PUTRADI PAMUNGKAS)