Selanjutnya, jenazah Brigadir J ditemukan dengan adanya luka sayatan di wajah.
Baca: Polri Diminta Transparan & Usut Tuntas Kasus Baku Tembak di Rumah Kadiv Propam Ferdy Sambo
Baca: 3 Pria yang Intimidasi Wartawan saat Liputan di Sekitar Rumah Ferdy Sambo Ternyata Oknum Polisi
Bahkan, keterangan tersebut juga disampaikan oleh keluarga dari Brigadir J sendiri.
"(Kejanggalan keempat) keluarga sempat dilarang melihat kondisi jenazah," ucap Anandar.
Kelima, CCTV di sekitar lokasi yang dalam kondisi mati saat peristiwa penembakan tersebut terjadi.
Kemudian disusul dengan Ketua RT di tempat kejadian perkara atau TKP tidak diberitahu dan tidak tahu soal peristiwa dan proses olah TKP.
Kejanggalan terakhir adalah posisi Kadiv Propam saat insiden tersebut terjadi juga tidak diketahui secara pasti.
Hal yang paling mencolok adalah adanya perbedaan keterangan dari Polri dan pihak keluarga.
Pihak keluarga Brigadir j menyebut korban memiliki 4 luka tembak pada tubuh.
Luka tersebut tepatnya dua luka pada dada, satu luka tembak di tangan, dan satu luka tembak lainnya pada leher.
Tak hanya itu saja, pihak keluarga juga mengatakan jenazah Brigadir J juga memiliki luka sayatan senjata tajam.
Tepatnya ada di bagian mata, hidung, mulut, dan kaki.
"Hal ini berlainan dengan keterangan kepolisian yang menyebutkan bahwa terdapat tujuh luka dari lima tembakan," ucap Anandar.
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Ka)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews dengan judul Deretan Kejanggalan Kasus Polisi Tembak Polisi Versi Mahfud MD, KontraS, hingga Keluarga Brigadir J