Apa Itu Cacar Monyet ? Sebabkan Timbulnya Ruam di Wajah dan Bagian Tubuh Lain Akibat Virus Langka

Inilah penjelasan terkait penyakit cacar monyet yang saat ini sedang gegerkan masyarakat Indonesia


zoom-inlihat foto
Ilustrasi-virus-cacdan-sedang-menyebar-di-sejumlah-negara-di-dunia.jpg
The Strait Times
Ilustrasi virus cacar monyet yang menyerang manusia dan sedang menyebar di sejumlah negara di dunia.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Penyakit Cacar Monyet gegerkan masyarakat Indonesia akhir-akhir ini.

Penyakit ini membuat penderitanya mengalami nyeri hingga muncul ruam pada kulit, wajah hingga menyebar ke bagian tubuh lain.

Lalu apa itu cacar monyet ?

Berikut informasi yang berhasil Tribunnewswiki kumpulkan terkain apa itu penyakit cacar monyet:

Cacar monyet merupakan penyakit zoonosis virus langka yang terjadi terutama di bagian terpencil Afrika tengah dan barat, dikutip dari laman resmi dinkes Kulon Progo.

Penyakit ini ditularkan dari hewan ke manusia.

Penyakit cacar monyet ditularkan lewat kontak dengan darah, cairan tubuh atau lesi kulit atau mukosa hewan yang terinfeksi.

Karena sumber penularannya dari hewan, hanya sedikit kasus cacar monyet yang ditularkan dari manusia ke manusia.

Jikapun ada, penularan bisa terjadi lewat kontak dengan sekresi saluran pernapasan yang terinfeksi, luka pada kulit penderita, atau obyek yang telah terkontaminasi cairan tubuh penderita.

WHO menulis, penularan pada manusia sangatlah terbatas.

Baca: Cacar Monyet

Baca: Herpes Zoster (Cacar Ular)

Transmisi melalui partikel cairan pernapasan membutuhkan kontak antarmuka jangka panjang sehingga penyakit ini biasanya hanya menular kepada anggota keluarga.

Masa inkubasi atau interval dari infeksi sampai timbulnya gejala cacar monyet biasanya 6-16 hari, tetapi dapat berkisar dari 5-21 hari.

Gejala yang timbul berupa demam, sakit kepala hebat, limfadenopati (pembesaran kelenjar getah bening), nyeri punggung, nyeri otot dan lemas.

Ruam pada kulit muncul pada wajah lalu menyebar ke bagian tubuh lainnya.

Ruam tersebut berkembang mulai dari bintik merah seperti cacar (makulopapula), lepuh berisi cairan bening, lepuh berisi nanah, kemudian mengeras.

Umumnya memakan waktu sampai 3 minggu hingga ruam tersebut menghilang.

Tidak ada perwatan khusus atau vaksin yang tersedia untuk infeksi virus cacar monyet.

Namun wabah dapat dikendalikan.

Gejala penyakit cacar monyet alias monkeypox
Gejala penyakit cacar monyet alias monkeypox (CDC via Kompas.com)

Kemenkes meminta masyarkat tidak perlu panik dengan pemberitaan mengenai adanya penyakit cacar monyet yang kemungkinan dapat masuk ke Indonesia.

Masyakat dihimbau untuk senantiasa waspada dan menjaga kebersihan seperti cuci tangan dengan sabun.

Selain itu mencegah terkena cacar monyet yakni menghindari kontak langsung dengan tikus atau primata dan membatasi jajanan langsung dengan darah atau daging yang tidak dimasak dengan baik, menghindari kontak fisik dengan orang yang terinfeksi atau material yang terkontaminasi, serta menghindari kontak dengan hewan liar atau menkosumsi daging yang diburu dari hewan liar.

Sarung tangan dan pakaian pelindung perlu dikenakan saat menangani hewan sakit atau jaringan yang terinfeksi.

Sebagai informasi, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menjelaskan, gejala cacar monyet dan cacar pada manusia hampir mirip, namun gejala cacar monyet lebih ringan dibandingkan gejala cacar,dilansir dari Kompas.com.

Perbedaan utama gejalanya, cacar monyet menyebabkan kelenjar getah bening membengkak ( limfadenopati), sementara cacar air tidak.

Penyakit cacar monyet disebabkan oleh infeksi virus monkeypox.

Virus ini termasuk dalam genus Orthopoxvirus dalam famili Poxviridae.

Genus Orthopoxvirus juga termasuk virus variola (penyebab cacar), virus vaccinia (digunakan dalam vaksin cacar), dan virus cacar sapi.

Kebanyakan penderikta terinfeksi virus monkeypox mempunyai riwayat penyakit ringan yang bisa sembuh dengan sendirinya tanpa adanya terapi khusus.

Namun, prognosis cacar monyet tergantung beberapa faktor seperti riwayat vaksinasi, status kesehatan awal, dan komorbiditas.

Sebagian orang yang harus dipertimbangkan mendapatkan perawatan termasuk orang dengan penyakit parah seperti penyakit hemoragik, lesi konfluen, sepsis, ensefalitis, atau kondisi lain yang memerlukan rawat inap.

Baca: Varicella (Cacar Air)

Baca: Mulai Menghantui Indonesia, Seberapa Bahaya Penyakit Cacar Monyet?

Berikut adalah kelompok-kelompok yang mungkin berisiko tinggi terkena penyakit parah sebagai berikut:

- Orang dengan immunocompromise misalnya infeksi HIV/AIDS, leukimia, limfoma, transplantasi organ, terapi agen alkilasi, antimetabolit, radiasi, penghambat faktor nekrosis tumor, kortikosteroid dosis tinggi, hingga penyakit autoimun.

- Populasi anak-anak terutama kurang dari 8 tahun

- Wanita hamil atau menyusui

- Orang dengan satu atau lebih komplikasi misalnya infeksi kulit bakteri sekunder, gastroenteritis dengan mual/muntah yang parah, diare, dehidrasi, bronkopneumonia, dan penyakit penyerta.

- Selain itu, orang dengan infeksi menyimpang virus monkeypox yang mencakup implantasi di mata, mulut, atau area anatomi lainnya, di mana infeksi kemungkinan menjadi berbahaya, termasuk dipertimbangkan untuk mendapatkan perawatan.

Tambahan informasi, penyakit cacar monyet ini terbagi atas 2 bentuk cacar monyet.

Yakni  galur Afrika barat yang lebih ringan dan galur Afrika tengah atau Kongo yang lebih parah.

Meskipun infeksi virus cacar monyet di Afrika Barat terkadang menyebabkan penyakit parah pada beberapa individu, biasanya penyakit cacar monyet akan sembuh sendiri.

 

Gejala awal yang muncul dari infeksi cacar monyet meliputi demam, sakit kepala, nyeri otot, pembengkakan kelenjar getah bening, kedinginan, dan kelelahan.

Kondisi tersebut akan berkembang dengan munculnya ruam yang seringkali dimulai pada wajah, kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya termasuk alat kelamin.

Ruam akan berubah dan melewati tahap yang berbeda, bahkan bisa terlihat seperti cacar air atau sifilis, sebelum akhirnya membentuk keropeng yang kemudian rontok. Sebagian besar pasien sembuh dari cacar monyet dalam beberapa minggu.

Cacar monyet adalah penyakit virus yang langka tapi berpotensi serius, dengan mayoritas infeksi berlangsung selama 2-4 minggu.

Dalam laman resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), masa inkubasi cacar monyet biasanya selama 6-13 hari, tapi dapat berkisar dari 5-21 hari. Penyakit monkeypox sering sembuh sendirinya, dengan gejala ringan atau parah dan lesi bisa sangat gatal atau nyeri.

Anak-anak berisiko lebih tinggi dan cacar monyet selama kehamilan dapat menyebabkan komplikasi, cacar monyet bawaan atau lahir mati.

Inilah hal yang perlu dilakukan jik anda tertular cacar monyet:

Jika Anda merasa tertular virus cacar monyet maka segeralah menghubungi dokter untuk mendapat penanganan yang tepat, seperti Dilansir dari WebMD.

Tak hanya itu saja, ada gejala yang wajib kamu waspadai selama 21 hari usai anda tertular pertama dan coba lakukan 5 langkah berikut ini:

1. Periksa suhu tubuh minimal dua kali sehari

2. Jika kedinginan dan mengalami pembengkakan di kelenjar getah bening, tetapi tidak demam atau memiliki ruam, Anda wajib melakukan isolasi mandiri di rumah selama 24 jam.

3. Jika tubuh demam dan disertai ruam, Anda wajib segera isolasi diri dan menghubungi layanan kesehatan terdekat.

4. Apabila tubuh kedinginan dan pembengkakan kelenjar getah bening yang tak kunjung hilang, Anda harus segera ke dokter.

5. Jika tidak bergejala, Anda dapat melakukan rutinitas seperti biasa. Namun, hindari kontak dengan orang lain, seperti donor darah/sel/jaringan, memberi ASI, air mani, atau organ.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Ka)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved