TRIBUNNEWSIKI.COM - Presiden Ukraina Voldymyr Zelenskiy optimistis pihaknya bakal memenangkan perang.
Hal itu disampaikannya dalam sebuah video yang diunggah pada hari Jumat, (4/6/2022), untuk menandai hari ke-100 invasi Rusia.
Dalam video tersebut, Zelenskiy terlihat berada di depan beberapa pejabat tinggi Ukraina, seperti Perdana Menteri Denys Shmyhal dan penasihat kepresidenan, Mykhailo Podolyak.
Zelenskiy berjanji akan terus berjuang mempertahankan tanah airnya dari serbuan pasukan Rusia.
"Tim kita lebih besar. Angkatan Bersenjata Ukraina ada di sini. Dan yang paling ialah rakyat kita," kata dia dikutip dari The Guardian.
"Kini kita sudah mempertahankan Ukraina selama 100 hari. Kemenangan akan menjadi milik kita. Jayalah, Ukraina!"
Rusia kuasai seperlima wilayah Ukraina
Zelenskiy memperkirakan pasukan Rusia kini menguasai 20 persen atau seperlima wilayah Ukraina.
Dalam perkiraan Zelenskiy itu, wilayah Krimea yang dianeksasi Rusia tahun 2014 kemungkinan turut dimasukkan.
Baca: Ukraina Minta Bantuan Roket Canggih kepada AS, Rusia: Ini Provokasi Langsung
Baca: Kenakan Seragam Berlambang Unicorn, Kaum LGBTQ Ukraina Menuju Medan Tempur
Zelenskiy mengungkapkan pentingnya persatuan di antara negara-negara Eropa dalam menghadapi aksi Presiden Rusia Vladimir Putin.
"Saat kita memenangkan perang ini, seluruh warga Eropa akan kembali menikmati kemerdekaan mereka," kata Zelenskiy dikutip dari USA Today.
"Namun, jika orang [Putin) yang ingin menghancurkan kemerdekaan di Ukraina dan Eropa itu menang, akan ada masa kegelapan bagi setiap orang di benua ini."
Belakangan ini pasukan Rusia dilaporkan mulai mendapat kemajuan di Donbas, Ukraina timur.
Rusia juga menguasai hampir seluruh Kota Sievierodonetsk yang berada di Donbas.
Pasukan Ukraina mengandalkan senjata kiriman Barat untuk menahan gempuran tentara Rusia di Donbas.
Menurut Zelenskiy, bantuan senjata dari Barat sangat dibutuhkan karena bisa "menyelamatkan warga Ukraina dan mempertahankan negara mereka".
Baca: Turuti Permintaan Ukraina, AS Kirim Roket Jarak Jauh untuk Melawan Rusia
Baca: Kisah Warga Rusia yang Menentang Putin, Kini Membelot & Pimpin Pasukan Ukraina
Dalam pesan video, dia mengatakan pertempuran sengit terjadi di Lysychansk, Bakhmut, dan kota-kota lainnya.
"Makin lama perang ini berlanjut, makin banyak hal keji, memalukan, dan sinis yang dicatatkan oleh Rusia dalam sejarah, selamanya."
Demi membantu Ukraina, Amerika Serikat memutuskan mengirim bantuan roket canggih ke negara bekas Uni Soviet itu.
Tak hanya AS, Inggris dan Jerman pun berjanji mengirimkan sistem persenjataan roket.
Sementara itu, Swedia bakal memasok rudal antikapal, senapan semiotomatis, dan senjata antitank, sedangkan Slovakia mengirimkan meriam howitzer dan senjata lainnya.
(Tribunnewswiki)
Baca berita lainnya tentang konflik Ukraina-Rusia di sini