Ukraina Minta Bantuan Roket Canggih kepada AS, Rusia: Ini Provokasi Langsung

AS bersedia mengirimkan roket setelah Ukraina berjanji bahwa roket itu tidak akan digunakan untuk menyerang wilayah Rusia.


zoom-inlihat foto
Juru-Bicara-Kremlin-Dmitry-Peskov.jpg
KIRILL KUDRYAVTSEV / AFP
Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, ketika akan menonton parade militer di Lapangan Merah, Moskwa, 9 Mei 2022.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Rusia mengecam aksi Amerika Serikat mengirimkan bantuan roket canggih untuk Ukraina.

Menurut Rusia, tindakan itu bisa memperbesar konflik di Ukraina dan menimbulkan konfrontasi langsung dengan AS.

"Kami percaya bahwa AS dengan sengaja telah menyiramkan minyak ke api," kata Juru Bicara Rusia, Dmitry Peskov, dikutip dari Reuters.

Peskov percaya bahwa tindakan itu juga bisa menyeret negara lain terlibat dalam konflik tersebut.

"Ini provokasi langsung (oleh Ukraina), tujuannya ialah melibatkan Barat ke dalam aksi militer," kata dia saat konferensi pers di Arab Saudi.

Pada hari Rabu lalu Presiden AS Joe Biden sudah mengumumkan pengiriman bantuan roket untuk Ukraina.

Dalam opini yang ditulisnya di The York Times, Biden mengatakan AS akan mengirimkan sistem persenjataan roket yang lebih canggih sehingga bisa membantu pejuang Ukraina untuk menyerang target-target penting di medan tempur.

"Tujuan Amerika sudah jelas: Kami ingin melihat Ukraina yang demokratis, independen, berdaulat, dan makmur melalui alat-alat yang digunakan untuk mempertahankan diri dan mencegah agresi lebih lanjut," kata Biden dikutip dari USA Today.

Baca: Turuti Permintaan Ukraina, AS Kirim Roket Jarak Jauh untuk Melawan Rusia

Baca: Roket Rusia Hancurkan Bandara Dnipro di Ukraina, Picu Kebakaran

Presiden Amerika Serikat Joe Biden akan menaiki pesawat Air Force One Boeing 747 setelah bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, di Bandara Cointrin, Jenewa, Swiss, Rabu, 16 Juni 2021.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden akan menaiki pesawat Air Force One Boeing 747 setelah bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, di Bandara Cointrin, Jenewa, Swiss, Rabu, 16 Juni 2021. (MARTIAL TREZZINI / POOL / AFP)

Jangkauan roket itu dikatakan mencapai sekitar 80 kilometer. Selain itu, AS juga akan mengirimkan radar pemantauan udara, rudal Javelin, serta senjata antitank.

AS baru bersedia mengirimkan roket itu setelah Ukraina berjanji bahwa roket tidak akan digunakan untuk menyerang wilayah Rusia.

Kendati demikian, Peskov tidak percaya akan janji Ukraina. Dia mengatakan Moskwa kini bersiap untuk menghadapi kemungkinan roket itu ditembakkan ke wilayah Rusia.

Peskov ditanya tentang respons yang bakal diambil Moskwa jika roket itu benar-benar digunakan untuk menyerang wilayah Rusia.

Namun, dia menolak membicarakannya. "Jangan bicarakan skenario terburuk," kata dia.

Baca: Kekurangan Alutsista, Rusia Nekat Kerahkan Tank Jadul Berusia Setengah Abad

Baca: Para Pemimpin Dunia Desak Aset Rusia Disita & Digunakan untuk Bantu Ukraina

Menurutnya, bantuan roket itu juga tidak akan membuat pemimpin Ukraina kembali ke meja perundingan.

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov juga buka suara tentang pengiriman bantuan militer oleh AS kepada Ukraina.

Menurutnya, pengiriman itu bisa meningkatkan risiko konfrontasi langsung antara Rusia dan AS.

"Setiap pengiriman senjata yang berlanjut dan bertambah meningkatkan risiko perkembangan [konfrontasi]."

(Tribunnewswiki)

Baca berita lainnya tentang konflik Ukraina-Rusia di sini





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved