Pangkas Banyak Ekspor ke Rusia, Jerman: Ekonomi Rusia Kini Tumbang

Jerman turut berperan dalam keruntuhan ekonomi Rusia dengan cara memangkas ekspor Jerman ke Rusia.


zoom-inlihat foto
Robert-Habeck.jpg
JOHN MACDOUGALL / AFP
Menteri Ekonomi dan Perlindungan Iklim Jerman, Robert Habeck, menghadiri konferensi pers dalam rapat yang digelar oleh negara-negara G7 di Berlin, 27 Mei 2022


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck menilai ekonomi Rusia kini menuju kehancuran.

Selain itu, kata dia, banyaknya sanksi ekonomi yang dijatuhkan oleh Barat turut mengganggu mesin perang Rusia di Ukraina.

"Ekonomi Rusia kini tumbang," kata Habeck kepada anggota DPR Jerman, Kamis (2/6/2022), dikutip dari Reuters.

Menurutnya, Jerman turut berperan dalam keruntuhan ekonomi Rusia dengan cara memangkas ekspor Jerman ke Rusia.

Ekspor Jerman ke Rusia terpangkas hingga 60 persen pada bulan Maret lalu. Bahkan, ekspor pada bulan April turun lebih banyak.

Anjloknya ekspor dari negara-negara yang ikut memberikan sanksi kepada Rusia mencapai 53 persen pada bulan Mei 2022.

Sementara itu, ekspor dari negara-negara netral atau pro-Rusia turun 45 persen.

Menurutnya, Rusia masih mendapatkan uang, tetapi situasi kini tidak berpihak kepada Rusia.

Baca: Para Pemimpin Dunia Desak Aset Rusia Disita & Digunakan untuk Bantu Ukraina

Baca: China Diam-Diam Menjauhkan Diri dari Ekonomi Rusia yang Sedang Dibanjiri Sanksi

Hadeck mengatakan banyaknya sanksi ekonomi berdampak besar terhadap mesin perang Vladimir Putin di Ukraina.

Sebagai contoh, Rusia kini tidak bisa mendapatkan suku cadang pesawat sehingga pesawat itu harus dihanggarkan.

Aset Rusia diminta disita

Rusia juga terancam kehilangan asetnya yang berada di luar negeri karena para pemimpin Barat mendesak aset tersebut disita.

Aset senilai $300 miliar milik bank sentral Rusia diminta disita untuk digunakan membangun kembali Ukraina yang porak-poranda.

Permintaan ini berasal dari Menteri Keuangan Estonia, Latvia, Lithuania, dan Slovakia.

Menurut mereka, penyitaan itu bisa membuat Rusia "bertanggung jawab atas tindakannya dan membayar kerusakan yang disebabkannya".

Baca: Dihujani Sanksi, Rusia Terancam Tak Bisa Lunasi Utang, IMF: Tak Akan Picu Krisis Keuangan Dunia

Baca: Warga Rusia Mulai Rasakan Dampak Hujan Sanksi: Harga Melonjak hingga Susah Tarik Uang

Wacana penyitaan aset Rusia juga menjadi topik utama dalam rapat yang digelar negara-negara Group of 7 atau G-7 bulan in.

Rusia sendiri berharap aset senilai $600 miliar di bank sentral bisa membantu ekonomi negara itu dalam menghadapi hujan sanksi.

Namun, Rusia membuat kesalahan dengan menyimpan setengah dari aset itu di luar negeri.

Para pejabat Rusia terkejut karena aset itu kini dibekukan dengan sangat cepat.

Padahal, ketika Rusia menganeksasi Krimea tahun 2014 lalu, butuh setahun agar aset bisa dibekukan.

(Tribunnewswiki)

Baca berita lainnya tentang Jerman di sini





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved