Dianggap Vulgar dan Pro-Amerika, Buku Matematika di Tiongkok Ditinjau Ulang

Buku ini dianggap memuat ilustrasi yang terlampau buruk, menjurus ke arah seksualitas, dan pro-Amerika.


zoom-inlihat foto
Ilustrasi-dalam-buku-sekolah-yang-beredar-di-Tiongkok.jpg
Globaltimes/Sina Weibo
Ilustrasi dalam buku sekolah yang beredar di Tiongkok


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Pemerintah Tiongkok meminta buku matematika yang digunakan di sekolah-sekolah di negara itu ditinjau ulang dan diperiksa.

Permintaan ini muncul setelah buku tersebut dianggap memuat ilustrasi yang terlampau buruk, menjurus ke arah seksualitas, dan pro-Amerika.

Ilustrasi tersebut ditemukan di dalam buku matematika yang sudah digunakan di sekolah-sekolah negeri di Tongkok sejak satu dasawarsa lalu.

Beberapa warganet Tiongkok mengkritik ilustrasi anak-anak yang memiliki mata kecil, terlihat mengantuk, dan jidat  lebar.

Menurut mereka, ilustasi tersebut terlalu jelek, terkesan menyinggung, dan rasis.

Selain itu, ada pula ilustrasi bintang pada bendera Tiongkok yang posisinya tidak tepat sehingga dituding menyampaikan pesan "anti-Tiongkok".

Berbagai kritik tersebut viral dan menjadi bahan pembicaran di media sosial Tiongkok, Weibo, sejak hari Kamis lalu, (26/5/2022).

Baca: Militer AS Akan Ikut Campur jika Taiwan Diserang, Tiongkok Berikan Peringatan

Baca: Joe Biden: Jika Diserang Tiongkok, Taiwan Akan Dibantu oleh AS

Ilustrasi dalam buku matematika yang beredar di Tiongkok
Ilustrasi dalam buku matematika yang beredar di Tiongkok (Globaltimes/Sina Weibo)

Dilansir dari CNN Internasional, banyak yang mengaku kaget dan geram dengan ilustrasi yang dianggap terlalu jelek itu.

Para influencer yang berjiwa nasionalis kemudian menuding bahwa buku matematika tersebut telah disisipi oleh "kebudayaan Barat".

Bahkan, ilustratornya dianggap bekerja untuk kepentingan asing, terutama Amerika Serikat.

Menanggapi hal ini, Kementerian Pendidikan Tiongkok pada hari Sabtu lalu meminta penerbit buku tersebut agar meninjau ulang buku kontroversial itu.

Kementerian Pendidikan meminta buku itu direvisi dan versi barunya harus sudah tersedia pada musim gugur mendatang.

Selain itu, versi baru buku itu juga disarankan memuat hal-hal yang mempromosikan kebudayaan Tiongkok.

Baca: Beijing Terancam Di-lockdown, Pesta Pernikahan & Upacara Pemakaman Dilarang, Sekolah Tutup

Baca: Intelijen AS: Tiongkok Sedang Persiapkan Militer agar Bisa Ambil Alih Taiwan

Namun, permintaan adanya tinjauan ulang ini juga memicu kritik dari para pakar dan orang tua yang menganggap peninjauan tersebut berlebihan atau tidak perlu.

Buku di Tiongkok memang disensor ketat oleh pemerintah.

Di bawah Presiden Xi Jinping, Tiongkok menjadikan buku sekolah sebagai alat mencegah "pengaruh nilai-nilai dari Barat".

Pemerintah Tiongkok juga melarang buku teks sekolah yang berasal dari luar negeri, termasuk novel klasik.

Menurut pemerintah, buku pelajaran harus "mencerminakan keinginan partai dan negara Tiongkok".

Wu Yong yang menjadi ilustrator buku tersebut juga tidak lolos dari kritik tajam.

Dia dianggap bekerja sebagai mata-mata CIA. Bahkan, almamater Wu juga dibanjiri kritik.

(Tribunnewswiki)

Baca berita lainnya tentang Tiongkok di sini





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved