TRIBUNNEWSWIKI.COM - Direktur Intelijen Nasional Amerika Serikat (AS), Avril Haines, mengatakan Tiongkok diduga sedang mempersiapkan militer agar bisa mengambil alih Taiwan, Selasa (11/5/2022).
Kata Haines, ancaman terhadap Taiwan pada saat ini hingga tahun 2030 mendatang "sangat buruk".
"Ini pendapat kami bahwa [Tiongkok] sedang bekerja keras agar secara efektif bisa menempatkan diri pada posisi yang membuat militer mereka mampu mengambil alih Taiwan," kata Haines di depan Komite Senat Angkatan Bersenjata dikutip dari CNN Internasional.
Haines dan Kepala Badan Intelijen Pertahanan Scott Barrier memperingatkan bahwa AS belum tahu apa bisa dipelajari oleh Presiden Tiongkok Xi Jinping dari peristiwa invasi Rusia ke Ukraina.
Kata dua pejabat itu, AS juga belum tahu apakah peristiwa invasi itu bisa mempengaruhi tindakan Xi dan Partai Komunis Tiongkok terhadap Taiwan.
Kendati demikian, keduanya mengatakan Tiongkok lebih memilih menghindari konflik militer dalam persoalan Taiwan jika memungkinkan.
Baca: Kebijakan Lockdown Ketat di Tiongkok Dikritik Pedas oleh Taiwan, Disebut Kejam
"Saya meyakini [Republik Rakyat Tiongkol" lebih memilih untuk tidak melakukannya dengan paksaan," kata Berrier.
"Saya pikir mereka lebih memilih melakukannya dengan damai dari waktu ke waktu."
Kata dia, Taiwan juga sedang mempelajari hal-hal yang bisa dipelajari dari konflik di Ukraina.
Menurutnya, hal itu bisa membantu Taiwan untuk memperbaiki pertahanannya dalam melawan Tiongkok.
"Ada beberapa hal yang bisa lakukan dengan Taiwan. Saya pikir Taiwan mempelajari beberapa hal menarik dari konflik Ukraina, seperti betapa pentingnya kepemimpinan, betapa pentingnya satuan unit taktis kecil, betapa pentingnya sebuah kesatuan, dan betapa pentingnya pelatihan dengan sistem persenjataan yang tepat, dan apa yang bisa dilakukan oleh sistem itu beserta orang yang tepat untuk merintangi."
Pada hari Sabtu lalu, Direktur CIA Bill Burns turut mengatakan perang Rusia-Ukraina telah mempengaruhi strategi Tiongkok dalam upayanya mengambil alih Taiwan.
Baca: Presiden Taiwan Sumbangkan Gajinya untuk Bantu Ukraina: Kami Sepenuhnya Mendukung Ukraina
Baca: Bantu Mutakhirkan Rudal, AS Setujui Penjualan Persenjatan Senilai $100 Juta ke Taiwan
"Terlihat jelas pemimpin Tiongkok kini berusaha mempelajari apa yang bisa mereka pelajari dari [konflik] Ukraina dalam ambisi mereka di Taiwan," kata Burns.
"Saya tidak berpikir hal itu akan mengurangi tekad Xi untuk menguasai Taiwan, tetapi saya pikir itu berdampak terhadap perhitungan mereka mengenai bagaimana dan kapan mereka akan melakukannya."
Taiwan hingga saat ini masih diklaim sebagai bagian dari Tiongkok. Namun, Beijing hingga saat ini belum "menyatukan kembali" Taiwan dengan Tiongkok dengan operasi militer.
Kendati demikian, Beijing menekan militer Taiwan, misalnya dengan melakukan aksi latihan militer di dekat Taiwan dan menerbangkan pesawat ke dalam zona pertahanan udara Taiwan.
Di bawah kebijakan "Satu Tiongkok", Amerika Serikat (AS) mengakui Taiwan sebagai bagian Tiongkok.
Namun, AS terus menjual senjata kepada Taiwan dan mendukung negara pulau yang demokratis itu.
Baca: Mengenal Sosok Chen Sung Young, Aktor Taiwan yang Disebut Wariskan Rp 1 Miliar untuk TKW Indonesia
(Tribunnewswiki)
Baca berita lainnya tentang Taiwan di sini