TRIBUNNEWSWIKI.COM - Presiden baru Korea Selatan (Korsel), Yoon Suk Yeol, menilai negaranya tak bisa terus mendiamkan provokasi dari Korea Utara (Korut).
Yoon menyebut sudah waktunya ada pembicaraan baru antara Korsel dan Korut.
Kata dia, pembicaraan itu harus dimulai oleh pemimpin tertinggi Korut, Kim Jong Un.
"Saya pikir istana Kim harus bertanggung jawab, memulai dialog dengan kami merupakan pilihannya," kata Yoon dikutip dari CNN Internasional, (24/5/2022).
Pada tahun ini, per Mei 2022, Korut sudah menguji coba rudal sebanyak 15 kali.
Jumlah itu bahkan dua lipat dari jumlah uji coba selama dua tahun belakangan.
Bulan lalu Kim juga berjanji bakal mempercepat pengembangan senjata nuklir.
Baca: Anggap Menterinya Tak Becus Urus Covid-19, Kim Jong Un Kerahkan Militer
Ketika diwawancarai, Yoon mengatakan Korsel dan sekutunya siap dengan provokasi apa pun yang dilakukan Korut.
"Sekadar mengabaikan provokasi Korut atau konflik bukanlah hal yang seharusnya kami lakukan."
"Cara ini sudah dilakukan selama lima tahun terakhir, dan terbukti merupakan kegagalan."
Baca: Percepat Pengembangan Senjata Nuklir, Kim Jong Un: Negara yang Melawan Korut Akan Lenyap
Baca: Korsel Sebut Korut Kembali Tembakkan Rudal, Kali Ini Diluncurkan dari Bandara di Pyongyang
Yoon yang merupakan mantan jaksa menekankan pentingnya ketegasan dalam menyikapi tindakan Korut.
Dia juga ingin menguatkan militer Korsel. Yoon terlihat berbeda dengan pendahulunya, Moon Jae-in, yang mengedepankan dialog dan rekonsiliasi.
Kendati demikian, Yoon mengatakan tidak ingin Korut "runtuh".
"Apa yang saya inginkan adalah kesejahteraan bersama di Semenanjung Korea."
"Saya tidak percaya bahwa peningkatan kemampuan nuklir [Korut] bisa membantu dan bagus dalam menjaga perdamaian internasional."
Percepat pengembangan senjata nuklir
Bulan lalu Kim Jong Un bersumpah akan mempercepat program pengembangan senjata nuklir milik Korut.
Pernyataan itu disampaikannya dalam gelaran parade militer di Pyongyang yang memamerkan senjata tercanggih Korut, (25/4/2022).
Salah satu yang diprioritaskan Korut adalah pengembangan rudal berbahan bakar padat yang akan lebih mudah disembunyikan dari intelijen asing.
Dalam parade itu, Kim mengatakan akan meningkatkan dan mengembangkan kekuatan nuklir Korut secepat mungkin.
Kata Kim, negara yang mencoba melawan militer Korut akan lenyap. Menurut Kim, kekuatan nuklir Korut adalah simbol kekuatan nasional dan dasar dari kekuatan militer.
"Perdamaian sejati bisa dipercaya dan kewibawaan nasional dan kedaulatan nasional dapat dijamin dengan kekuatan pertahanan yang kuat dan bisa mengatasi musuh," kata Kim dalam pernyataan yang dikeluarkan KCNA, dikutip dari CNN Internasional.
Baca: Di Tengah Ketegangan dengan Korut, AS Kerahkan Kapal Induk ke Perairan Korea
Baca: Korea Utara Uji Coba Rudal Hipersonik Tanpa Dihadiri Kim Jong Un
(Tribunnewswiki)
Baca berita lainnya tentang Korea Utara di sini