TRIBUNNEWSWIKI.COM - Tentara Rusia di Kota Melitopol, Ukraina, dilaporkan mencuri puluhan kendaraan atau alat pertanian senilai jutaan dolar.
Menurut penuturan seorang pengusaha Ukraina, alat tersebut akan dikirim ke Chechnya, Rusia.
Namun, setelah menempuh perjalanan lebih dari 700 mil, tentara Rusia akhirnya menyadari bahwa mereka kena prank atau dijahili.
Tiba-tiba alat pertanian itu tidak bisa digunakan karena telah dinonaktifkan dari jarak jauh.
Alat pertanian tersebut termasuk mesin yang rumit karena dilengkapi dengan fitur GPS.
Dengan demikian, alat itu bisa dilacak. Terakhir dilacak, alat itu berada di Zakhan Yurt di Chechnya.
"Ketika para tentara mengendarai mesin pemanen yang dicurinya untuk dibawa ke Chechnya, mereka akhirnya menyadari bahwa mereka bahkan tidak bisa menyalakannya karena para petani menguncinya dari jarak jauh," kata seorang warga Ukraina, dikutip CNN Internasional.
Alat pertanian itu kini diduga berada di sebuah pertanian yang berada di dekat Grozny.
Namun, kata warga Ukraina itu, para pencuri sepertinya telah mendapat bantuan sejumlah ahli agar bisa melepaskan fitur keamanan.
"Bahkan jika mereka menjual mesin itu sebagai suku cadang, mereka akan mendapatkan sejumlah uang."
Baca: Pasukan Rusia Dituding Curi Ratusan Ribu Ton Gandum di Ukraina
Alat pertanian itu diduga dicuri dari diler Agrotek di Meliopol yang telah diduduki tentara Rusia sejak Maret lalu.
Jika ditotal, semuanya bernilai hampir $5 juta dolar. Bahkan, satu mesin pemanen saja sudah seharga $300.000.
Awalnya tentara Rusia hanya mencuri dua mesin pemanen, sebuah traktor, dan sebuah mesin penyebar bibit.
Namun, beberapa minggu kemudian semua alat telah dicuri, totalnya ada 27 buah.
Uniknya, menurut warga Ukraina, ada dua kelompok tentara yang bersaing untuk mencurinya.
Kelompok pertama datang pada pagi hari, sedangkan yang lainnya datang pada sore hari.
Tidak semua dari alat tersebut akan dibawa ke Chechnya. Beberapa di antaranya hanya dibawa ke desa terdekat.
Baca: Media Rusia: Putin Lebih Suka Perang Nuklir daripada Terima Kekalahan di Ukraina
Pencurian ratusan ribu ton gandum
Beberapa waktu lalu, tentara Rusia juga dituding telah mencuri ratusan ribu ton gandum di Ukraina.
Hal ini disampaikan oleh Wakil Menteri Pertanian Ukraina, Taras Vysotskiy, melalui siaran TV.
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Ukraina turut menuduh pasukan Rusia mencuri gandum.
Menurut kementerian itu, pencurian tersebut mengancam ketersediaan pasokan makanan di dunia saat ini.
Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solskyi mengatakan aksi pencurian ini meningkat selama dua pekan terakhir.
"Saya sendiri mendengar ini dari banyak pemilik lumbung di wilayah yang diduduki. Ini jelas sekali pencurian. Dan ini terjadi di segala tempat di wilayah yang diduduki," kata Solskyi dikutip dari Reuters.
Menurutnya, pencurian ini bisa mengganggu pasokan makanan di area yang saat ini tidak dikuasai.
Baca: Politikus AS: Jika Ukraina Terus Menang, Putin Mungkin Bakal Gunakan Senjata Nuklir
(Tribunnewswiki)
Baca berita lainnya tentang konflik Ukraina-Rusia di sini