TRIBUNNEWSWIKI.COM - Senator Amerika Serikat (AS), Bob Menendez, memperingatkan kemungkinan Rusia menggunakan senjata nuklir di Ukraina.
Menurut Menendez, jika Ukraina terus menang dalam pertempuran, Vladimir Putin bisa mengerahkan senjata nuklir atau senjata pemusnah massal lainnya.
NATO memperkirakan sudah ada 40.000 tentara Rusia yang tewas, terluka, dan ditawan di medan perang sejak invasi dimulai tanggal 24 Februari lalu.
Jumlah ini relatif besar, tetapi belum bisa diverifikasi atau dikonfirmasi.
Kepada Fox News Sunday, Menendez mengungkapkan kekhawatirannya bahwa Putin bakal menggunakan senjata nuklir untuk "menyelamatkan mukanya" karena kalah terus.
"Jadi, ironisnya, salah satu kekhawatirannya saya adalah makin banyak keberhasilan yang didapat Ukraina, maka makin besar risiko Putin akan melakukan sesuatu karena dia kini kalah dan harus menyelamatkan mukanya di negaranya," kata Menendez dikutip dari The Independent, (2/5/2022).
"Dan begitu juga potensi penggunaan senjata kimia, biologis, atau nuklir mungkin bertambah karena hal itu."
Baca: Di Tengah Konflik Ukraina, Menlu Rusia: Ancaman Perang Nuklir Itu Nyata, Tak Bisa Diremehkan
Baca: Jika Swedia & Finlandia Gabung dengan NATO, Rusia Bisa Kerahkan Senjata Nuklir
Kata dia, potensi penggunaan senjata pemusnah massal oleh Rusia adalah ancaman yang nyata.
Menurutnya, Putin tidak menunjukkan keraguannya dalam menggunakan senjata seperti itu pada masa silam.
"Tahu bahwa Putin melakukannya di Suriah. Sayangnya, dunia tidak peduli kepada Suriah, tetapi dia menggunakan senjata kimia di Suriah, jadi dia mampu melakukannya," kata dia.
Ancaman nuklir
Sementara itu, beberapa waktu lalu Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan ancaman perang nuklir itu nyata dan tak bisa diremehkan.
Kendati demikian, Lavrov menyebut Rusia berusaha menurunkan risiko meletusnya perang nuklir.
"Itu [perang nuklir] nyata dan tidak bisa diremehkan," kata Lavrov dalam sebuah wawancara yang ditayangkan di televisi, (25/4/2022), dikutip dari CNN Internasional.
Dia kemudian mengingatkan adanya deklarasi bersama antara Presiden AS Ronald Reagan dan pemimpin Uni Soviet Mikhail Gorbachev.
Baca: Desak Pemimpin Dunia Hentikan Rusia, Presiden Ukraina: Sebelum Jadi Bencana Nuklir
Kedua pemimpin itu sepakat bahwa perang nuklir tidak boleh terjadi dan tidak boleh diupayakan terjadi.
Menurut Lavrov, penolakan akan adanya perang nuklir tetap menjadi salah satu prinsip yang dipegang Rusia.
Dia menyebut negara-negara Barat bisa disalahkan atas adanya krisis politik dan kekhawatiran yang terjadi saat ini.
Selain itu, kata dia, Barat tidak bersedia percaya kepada Rusia.
(Tribunnewswiki)
Baca berita lainnya tentang konflik Ukraina-Rusia di sini