WHO Laporkan Varian Baru Virus Corona XE, Diduga 10 Persen Lebih Menular daripada Omicron Siluman

WHO melaporkan adanya varian baru virus corona XE, diduga 10 persen lebih menular dibandingkan omicron siluman gabungan subvarian BA.1 dengan BA.2.


zoom-inlihat foto
ilustrasi-virus-corona-covid-19-varian-baru-b117.jpg
Pixabay
Ilustrasi varian baru virus corona asal Inggris, varian XE


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Baru-baru ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporan adanya temuan varian baru virus corona di Inggris, yang sementara disebut sebagai varian XE.

Dilansir dari NDTV, Minggu (3/4/2022), pihaknya meyakini bahwa XE adalah rekombinan atau gabungan dari subvarian BA.1 dan BA.2.

Varian XE ini, disebut WHO memiliki strain yang lebih kuat dibandingkan dengan varian virus corona sebelumnya.

Selain itu, varian XE diduga 10 persen lebih menular daripada subvarian BA.2 yang dijuluki varian Omicron siluman.

"Dugaan awal menunjukkan varian baru ini 10 persen lebih menular dibandingkan BA.2, akan tetapi bagaimanapun, temuan ini masih memerlukan konfirmasi lebih lanjut," ungkap WHO.

Mengutip Kompas.com, Selasa (5/4/2022), menurut Badan Kesehatan Inggris, pada 19 Januari 2022 lalu, varian XE pertama kali didereksi, dengan 637 asus yang telah teridentifikasi terpapar varian tersebut.

Adapun, Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman menjelaskan varian XE merupakan varian yang berasal dari struktur protein Omicron atau B.1.1.529.

Varian ini, kata dia, harus diwasapadai lantaran tingkat penularannya merupakan rekombinasi dari dua subvarian Omicron.

"Yang membuat kita harus waspada adalah informasi awal yang dirilis menunjukkan varian Omicron XE, 10 persen lebih lebih cepat penyebarannya, kemampuan menginfeksinya, dibandingkan Omicron BA.2," ucap Dicky kepada Kompas.com, Senin (4/4/2022).

Ilustrasi varian baru virus corona, yakni varian XE
Ilustrasi varian baru virus corona, yakni varian XE (The Scotsman)

Baca: Di Udara, Kemampuan Virus Corona untuk Menginfeksi Berkurang 90 Persen dalam 20 Menit

Ia berujar apabila varian XE 10 persen lebih menular dibandingkan dengan subvarian Omicron sebelumnya, virus tersebut akan 40 persen lebih cepat penularannya daripada varian Delta.

"Sekali lagi ini membuktikan bahwa di tengah euforia dunia terhadap pandemi Covid, (temuan ini) mengingatkan kembali bahwa kita tidak bisa abai, tidak bisa longgar yang tidak terkendali," kata dia.

Inggris, disebut Dicky sebagai salah satu negara dengan surveillance genomic atau pengawasan genomik yang terbaik sehingga temuan varian XE tersebut lebih cepat dideteksi.

Selain Inggris, sejumlah negara termasuk Afrika Selatan, China, Jepang, Korea Selatan dan Singapura, memiliki kemampuan deteksi genome virus dengan cepat.

"Pada negara-negara yang terbatas surveillance genomic-nya seperti Indonesia, kita harus waspada untuk selalu melihat perkembangan global," tutur Dicky.

Sayangnya, data lain tentang keparahan varian XE hingga kini masih dalam penelitian lebih lanjut. Ia juga memprediksi akan muncul varian virus corona baru hasil dari gabungan dua varian yang berbeda.

"Kecenderungan ke depan penyakit Covid akan muncul banyak varian rekombinan, yang lebih cepat menular dan dominan infesi di saluran napas atas," tuturnya.

Baca: Studi: Mengunyah Permen Karet Eksperimental Bisa Kurangi Jumlah Virus Corona di dalam Mulut

Upaya Mitigasi Mencegah Penyebaran Varian E

Terkait hal yang dapat dilakukan dalam mencegah penyebaran varian XE, Dicky menyarankan agar pemerintah terus mengejar cakupan vaksinasi Covid-19 pada masyarakat, baik dosis kedua maupun booster.

Selain itu, upaya 5M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas masih sangat diperlukan.

"Sekali lagi saya menegaskan Omicron bukanlah varian terakhir, termasuk gelombang ketiga Omicron kemarin bukanlah gelombang terakhir. Bahwa ke depan akan ada potensi varian baru (ataupun) gelombang baru tetap ada," ujarnya.





Halaman
12
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved