TRIBUNNEWSWIKI.COM - Pejabat Ukraina dan Rusia dijadwalkan kembali berunding pada Senin pagi, (14/3/2022), waktu setempat.
Menurut Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, tujuan perundingan adalah memastikan bahwa akan ada pembicaraan langsung di antara pemimpin tertinggi kedua negara itu.
Zelenskiy meyakini pembicaraan langsung di antara kedua presiden bisa menciptakan perdamaian.
Dikutip dari Reuters, (14/3/2022), hingga kini belum ada hasil positif yang dilaporkan dalam perundingan-perundingan sebelumnya.
Ukraina berulang kali mendesak adanya pembicaraan langsung antara Zelenskiy dan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Menurut Ukraina, Putin menjadi satu-satunya pihak yang memberikan keputusan final.
"Delegasi kami punya tugas yang jelas, yakni melakukan apa pun untuk memastikan adanya pembicaraan di antara kedua presiden. Pembicaraan yang saya yakini sedang ditungu-tunggu banyal orang," kata Zelenskiy melalu video yang diunggahnya, dikutip dari Reuters.
Baca: Rusia Klaim Temukan Lab Biologi di Ukraina untuk Eksperimen Sampel Virus Corona dari Kelelewar
Baca: Rusia Gencarkan Serangan Udara ke Kota-Kota di Kawasan Ukraina Barat
"Jelas ini adalah rencana yang sulit. Jalan yang susah. Namun, jalan ini diperlukan. Dan tujuan kita adalah agar Ukraina mendapatkan hasil yang dibutuhkan dalam perjuangan ini, dalam perundingan ini. Kebutuhan akan perdamaian dan keamanan."
Di sisi lain, Rusia sebelumnya mengaku tidak akan menolak adanya pembicaraan untuk mendiskusikan persoalan spesifik.
Ukraina juga mengaku bersedia berunding dengan Rusia. Namun, negara itu menolak menyerah dalam perang ini.
Pembicaraan di antara keduanya pada hari Senin lalu di Belarusia memfokuskan kepada masalah kemanusiaan.
Dalam pembicaraan itu, disetujui bahwa sejumlah koridor atau jalur ke pengungsian akan dibuka agar warga sipil bisa menyelamatkan diri.
Hari Jumat lalu Putin mengatakan telah ada sejumlah hasil positif dalam pembicaraan itu. Namun, dia menolak menyebutkannya.
Baca: Rusia Tuding Ukraina Punya Program Senjata Biologis, PBB: Tak Ada Buktinya
Namun, pembicaraan itu belum bisa membuat kedua belah pihak setuju untuk melakukan gencatan senjata.
Kendati demikian, pakar mengatakan kesediaan kedua negara untuk melakukan pembicaraan menunjukkan bahwa jalan untuk mengakhiri perang telah terbuka.
Rusia hingga saat ini masih menggempur pertahanan Ukraina. Pada hari Minggu lalu rudal Rusia dilaporkan menghantam pangkalan militer Ukraina yang berada di dekat perbatasan Polandia.
Sebanyak 35 orang dilaporkan tewas, sedangkan korban luka mencapai 134.
Belakangan ini Rusia menggencarkan serangan udara di kota-kota yang berada di Ukraina barat.
Baca: Pengungsi Ukraina: Tentara Rusia Menembaki Warga Sipil dengan Senapan Mesin
(Tribunnewswiki)
Baca berita lainnya tentang konflik Ukraina-Rusia di sini