Informasi Awal #
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Hari Raya Nyepi merupakan hari taya bagi umat Hindu yang dilakukan setiap Tahun Baru Saka.
Pada Hari Raya Nyepi ini, umat Hindu akan berdiam diri dan tidak melakukan kegiatan seperti biasa.
Tidak hanya itu saja, ketika Hari Raya Nyepi umat Hindu tidak menggunakan aliran listrik, tidak melakukan aktivitas fisik dan tidak menyalakan api. (1)
Baca: Hari Raya Chuseok, Thanksgiving ala Korea Selatan
Makna Nyepi #
Hari Raya Nyepi memiliki filosofi di mana umat Hindu memohon kepada Tuhan, Ida Sang Hyang Widhi Wasa, untuk melakukan penyucian Buana Alit (manusia) dan Buana Agung (alam dan seluruh isinya).
Sehingga ketika Nyepi tidak boleh melakukan aktivitas seperti keluar rumah (kecuali sakit dan perlu berobat), menyalakan lampu, bekerja, dan lain sebagainya.
Hal ini bertujuan agar tercipta suasana sepi.
Sepi dari hiruk pikuknya kehidupan.
Sepi dari semua nafsu atau keserakahan sifat manusia.
Hal ini bertujuan untuk menyucikan Bhuwana Agung (alam semesta) dan Bhuwana Alit (manusia). (1)
Sejarah Nyepi #
Hari Raya Nyepi merupakan hari raya bagi umat Hindu.
Agama Hindu sendiri berasal dari India.
Hari Raya Nyepi ini merupakan perayaan Tahun Baru Hindu berdasarkan penanggalan/kalender Saka, yang dimulai sejak tahun 78 Masehi.
Sebelum Masehi, kondisi di India sering diwarnai dengan pertikaian yang panjang antara suku bangsa yang memperebutkan kekuasaan sehingga penguasa (Raja) yang menguasai India silih berganti.
Suku-suku tersebut adalah Pahlawa, Yuehchi, Yuwana, Malawa, dan Saka.
Di antara suku-suku itu yang paling tinggi tingkat kebudayaanya adalah suku Saka.
Ketika suku Yuehchi di bawah Raja Kaniska berhasil mempersatukan India maka secara resmi kerajaan menggunakan sistem kalender suku Saka.
Keputusan penting ini terjadi pada tahun 78 Masehi.
Sejak itu sistem kalender Saka digunakan terus menerus hingga saat ini yang disebut Tahun Saka.
Hal itu sebabnya sistem kalender Hindu "seolah-olah terlambat" 78 tahun dari kalender Masehi.
Pada tahun 456 M (atau Tahun 378 Saka), datanglah ke Indonesia seorang pendeta penyebar Agama Hindu yang bernama Aji Saka asal dari Gujarat, India.
Ia mendarat di pantai Rembang (Jawa Tengah) dan mengembangkan Agama Hindu di Jawa.
Ketika Majapahit berkuasa, (abad ke-13 M) sistem kalender Tahun Saka dicantumkan dalam Kitab Nagara Kartagama.
Masuknya Agama Hindu ke Bali kemudian disusul oleh penaklukan Bali oleh Majapahit pada abad ke-14 dengan sendirinya membakukan sistem Tahun Saka di Bali hingga sekarang.
Perpaduan budaya (akulturasi) Hindu India dengan kearifan lokal budaya Hindu di Indonesia (Bali khususnya) dalam perayaan Tahun Baru Caka inilah yang menjadi pelaksanaan Hari Raya Nyepi unik seperti saat ini. (1)
Baca: Idul Fitri
Prosesi Pelaksanaan Nyepi #
1. Melasti atau mekiyis
Di Bali, Hari Raya Nyepi diawali dengan upacara melasti atau mekiyis ke tempat-tempat yang dianggap suci, seperti mata air, sungai, danau, dan laut.
Pelaksanaan upacara melasti disesuaikan dengan desa, kala dan patra.
Upacara melasti bertujuan untuk menyucikan buana agung dengan membuang segala kotoran bumi serta mengambil Tirta Amerta Sehan.
2. Tawur Agung atau Mecaru
Sebelum Hari Raya Nyepi dilaksanakan tawur atau caru yang dilanjutkan dengan acara ngerupuk atau menjaga-jaga.
Tawur diartikan sebagai membayar atau mengembalikan sari-sari alam yang telah dihisap dan digunakan manusia.
Tujuan tawur adalah untuk kembali menyeimbangkan sari-sari alam dengan melakukan persembahan kepada Bhuta.
Sehingga tidak menganggu manusia dan bisa hidup secara harmonis atau berdampingan.
3. Nyepi Sipeng
Setelah melaksanakan melasti dan tawur, proses selanjutnyaa Nyepi yang merupakan puncak dari Hari Raya Nyepi.
Di mana umat Hindu melaksanakan brata penyepian selama 24 jam.
Pada saat itu umat Hindu tidak boleh melakukan berbagai aktivitas fisik selain yang berguna untuk penyucian jiwa.
Pada Nyepi Sipeng dengan melakukan catur brata penyepian, antara lain:
- Amati karya, tidak menyalakan api termasuk memasak. Itu adalah melakukan upawasa (puasa).
- Amati geni, tidak bekerja. Itu berati menyepikan indria.
- Amati lelungaan, tidak bepergian. Makna mengistrahatkan badan.
- Amati lelanguan, tidak mencari hiburan.
4. Ngembak Geni
Satu hari setelah Nyepi Sipeng dilanjutkan dengan Ngembak Geni.
Di mana dengan melakukan kunjungan ke rumah saudara, atau tetangga dan di dalam ruang yang lebih luas diadakan acara Dharma Santi. (2)
(TribunnewsWiki.com/Bangkit N)
| Nama Hari Raya | Nyepi |
|---|
| Agama | Hindu |
|---|
| Dirayakan | Setiap Tahun Baru Saka |
|---|
Sumber :
1. www.tribunnews.com
2. www.kompas.com