TRIBUNNEWSWIKI.COM - Terkait invasi Rusia ke Ukraina, Presiden Vladimir Putin memerintahkan untuk membuat pasukan penangkal strategis Rusia ke tugas tempur khusus dan bersiaga penuh.
"Negara-negara Barat tidak hanya mengambil tindakan tidak bersahabat terhadap negara kita di bidang ekonomi, maksud saya berupa sanksi yang tidak sah dan sangat disadari semua orang, tetapi pejabat tertinggi negara-negara NATO juga membuat pernyataan agresif terhadap negara kita," tambah Putin, saat memanggil Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dan Kepala Staf Umum Valery Gerasimov, seperti dilansir RIA Novosti, Minggu, (27/2/2022).
Mengutip Kompas.tv, berdasarkan situs web Kementerian Pertahanan, pasukan penangkal strategis dirancang untuk mencegah agresi terhadap Rusia dan sekutunya.
Selain itu juga untuk mengalahkan agresor, termasuk dalam perang penggunaan senjata nuklir.
Hal itu berarti Putin memerintahkan agar senjata nulir Rusia disiapkan agar sewaktu-waktu dapat diluncurkan. Yang mana, meningkatkan ancaman dan ketegangan bahwa konflik dapat berubah menjadi perang nuklir.
Baca: Kyiv Diserang dari Udara, PBB: Ada 240 Korban Sipil dan 46 Orang Tewas sejak Invasi Rusia
Langkah yang bisa membawa dunia ke perang nuklir itu terjadi ketika pertempuran jalanan pecah di kota terbesar kedua di Ukraina, Khirkiv, saat pasukan Rusia memasuki pelabuhan-pelabuhan strategis di Ukraina Selatan.
Terlebih, Putin memerintahkan pasukan nuklir strategisnya untuk bersiaga penuh, saat Ukraina dan Rusia sepakat berunding di Belarusia, tepatnya di perbatasan Ukraina dan Belarusia di pinggir sungai Pripyat.
Sementara itu, Kantor Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan, Presiden Belarusia Aleksander Lukashenko telah menelepon Presiden Ukraina pada Minggu, (27/2/2022).
"Para politikus telah sepakat bahwa delegasi Ukraina akan bertemu dengan delegasi Rusia tanpa prasyarat di perbatasan Ukraina-Belarusia, dekat Sungai Pripyat," kata kantor Zelenskyy.
"Aleksander Lukashenko mengambil tanggung jawab untuk memastikan semua pesawat, helikopter, dan rudal yang ditempatkan di wilayah Belarusia akan tetap berada di darat selama perjalanan, pertemuan, dan kepulangan delegasi Ukraina," imbuhnya.
Baca: Ibu Kota Ukraina Siaga Tinggi lantaran Pasukan Rusia Mendekat dari Segala Sisi
Sedangkan kantor berita Rusia RIA Novosti melaporkan bahwa kepala delegasi Rusia dalam perundingan dengan Ukraina, Vladimir Medinsky, memastikan Ukraian bersedia datang dan mengirim delegasi untuk berunding.
Akan tetapi, belum diketahui secara pasti siapa yang akan mewakili pihak Ukraina.
Di sisi lain, Putin belum mengungkapkan rencana utamanya, namun para pejabat Barat meyakini bahwa Presiden Rusia itu bertekad menggulingkan pemerintah Ukraina menggantinya dengan rezimnya yang pro-Moskow.
Selain itu, menggambar ulang peta Eropa dan menghidupkan kembali pengaruh era Perang Dingin Moskow.
Baca: Minta Bantuan Elon Musk, Wakil PM Ukraina: Saat Anda Coba Mengoloni Mars, Rusia Menduduki Ukraina
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Anindya)
Baca selengkapnya terkait Rusia vs Ukraina di sini