Informasi Awal #
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Sayyid Qutb adalah intelektual, penulis, ulama, dan penyair Mesir.
Ia adalah penerus Hasan Al Banna dalam menggerakkan Ikhwanul Muslimin.
Pada tahun 1966, Qutb tertuduh terlibat dalam rencana pembunuhan Presiden Mesir Gaman Abdel Nasser.
Ia dieksekusi dengan hukuman gantung.
Pendidikan #
Ia lahir di Asyut, Mesir pada 9 Oktober 1906.
Ia lahir dengan nama lengkap Ibrahim Husen Asy-Syadzili.
Baca: Budhy Munawar Rachman
Ayahnya, Al-Haj Qutb bin Ibrahim adalah seorang petani sekaligus aktivis Partai Nasionalis Musthafa Kamil.
Ia belajar agama secara langsung kepada kedua orang tuanya.
Pada usia 10 tahun, ia sudah selesai menghafalkan Alquran.
Ia tumbuh menjadi pemuda yang gila baca.
Ia rajin membeli buku dengan uang hasil tabungannya.
Pada usia 13 tahun, Qutb merantau ke Kairo untuk melanjutkan pendidikan.
Setelah menempuh pendidikan menengah di Kairo, ia mengambil gelar sarjana di Daarul Ulum, sama seperti Hasan Al Banna.
Baca: Haedar Nashir
Di Daarul Ulum, ia belajar di bidang sastra.
Ia meneguhkan diri sebagai sastrawan dengan menulis puisi, cerpen, dan opini tentang sastra.
Ia juga menginisiasi berbagai diskusi sastra di Daarul Ulum.
Di kampus tersebut, ia lulus pada tahun 1933.
Pada tahun 1947, ia tinggal di Amerika untuk menempuh pendidikan di Colorado State College of Education.
Di kampus tersebut, ia belajar selama tiga tahun.
Setelah kembali ke Mesir, ia mengkritik kehidupan Amerika.
Ia mengkritik Amerika yang lekat dengan budaya materialisme, invidual, kapitalisme, hubungan yang tidak harmonis, dan dukungan kuat terhadap Israel.
Selain itu, ia juga melihat negaranya sendiri tengah porak poranda. (1)
Ikhwanul Muslimin #
Dengan latar belakang tersebut, maka ia memutuskan untuk bergabung dengan Ikhwanul Muslimin pada tahun 1950 an.
Baca: Siti Ruhaini Dzuhayatin
Saat itu, Qutb cukup dekat dengan presiden Gamal Abdul Naser.
Sebelumnya, Ikhwanul Muslimin mendukung kudeta Raja Faruk oleh Gamal Abdul Naser.
Ikhwanul Muslimin berharap Naser akan mendirikan negara dengan syariat Islam.
Namun, Naser berubah haluan.
Ia membawa Mesir menjadi negara sekuler-nasionalis.
Qutb diberikan tawaran Menteri Pendidikan dan Menteri Kesenian.
Namun, karena Naser tidak menuruti keinginan Ikhwanul Muslimin, maka Qutb menolak tawaran tersebut.
Qutb kemudian menjauh dari Naser.
Di sisi lain, Naser khawatir sikap Ikhwanul Muslimin dapat menggoyang posisinya yang tengah berada di atas angin.
Naser menuduh Qutb merencanakan pembunuhan terhadap dirinya.
Ia pun memenjarakan Qutb dan aktivis Ikhwanul Muslimin yang lain.
Qutb disiksa dengan kejam di penjara.
Baca: Hasan Al Banna
Namun, di dalam penjara tersebut, ia juga bisa melahirkan dua karya penting. Yaitu Tafsir Fi Zilalil Quran dan Ma'alim fit Thariq.
Sikap oposisi Ikhwanul Muslimin tidak melunak.
Qutb sempat dibebaskan atas permintaan PM Irak, Abdul Salam Arif.
Namun, atas tuduhan yang sama, ia bersama aktivis IM lain kembali dijebloskan ke penjara.
Puncaknya, Qutb beserta enam aktivis Ikhwan lain dijatuhi hukuman mati karena dituduh melakukan rencana pembunuhan Presiden Gamal Abdul Naser.
Ia dieksekusi pada 29 Agustus 1966. (2)
(Tribunnewswiki.com/Yusuf)
| Info Pribadi | Aktivis Ikhwanul Muslimin |
|---|
| Pendidikan | Colorado State College of Education |
|---|
| Tempat Tanggal Lahir | Mesir, 9 Oktober 1906 |
|---|
| Meninggal | 29 Agustus 1966 |
|---|