Informasi Awal #
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Hasan Al Banna adalah pendiri Ikhwanul Muslimin, salah satu organisasi Islam terbesar dan berpengaruh pada Abad 20.
Ia lahir di Mahmudiyah, Mesir pada 14 Oktober 1906.
Ia telah menghafalkan Alquran sejak berusia 12 tahun.
Hasan Al Banna lahir dari keluarga terpandang.
Baca: Budhy Munawar Rachman
Ia adalah cucu dari Syekh Abdurrahman.
Syekh Abdurrahman merupakan pedagang sukses di Mesir.
Pendidikan #
Awalnya, ia bekerja dengan membuka jasa reparasi jam.
Di sela-sela memperbaiki atau membuat jam, ia belajar hadis.
Ia belajar langsung kepada ayahnya, Syekh Ahmad.
Syekh Ahmad mendidik Hasan Al Banna dengan ketat.
Di rumahnya terdapat koleksi perpustakaan yang lengkap.
Hasan Al Banna tumbuh menjadi pemuda cerdas namun rendah hati.
Ia juga merupakan seorang yang doyan membaca.
Baca: Alimatul Qibtiyah
Hasan Al Banna mendapatkan glear diploma dari Daarul Ulum.
Di Daarul Ulum, ia bertemu dengan mahasiswa lain yang memiliki pemikiran progresif, termasuk sebagian murid dari Muhammad Abduh.
Baca: Sudibyo Markus
Pada tahun 1927, ia menjadi guru di sekolah Al Ismailiyah Al Ibtidaiyah Al Amiriyah.
Di Ismailiyah, ia melihat bagaimana hegemoni Inggris begitu kentara.
Ismailiyah adalah salah satu kota urban di Mesir.
Ia melihat berbagai penderitaan rakyat Mesir, terutama pekerja-pekerja di Terusan Suez.
Ia kemudian banyak menulis artikel yang mengkritik dominasi Barat. (1)
Ikhwanul Muslimin #
Pada Maret 1928, Hasan Al Banna mendirikan Ikhwanul Muslimin (IM).
IM ia dirikan bersama tokoh-tokoh lain. Mereka adalah Hafiz Abdul Hamid, Ahmad al-Khusairi, Fuad Ibrahim, Abdurrahman Hasbullah, Ismail Izz, dan Zaki Al-Maghribi.
Hasan Al Banna menjadi pendiri sekaligus ketua pertama dari IM.
Baca: Haedar Nashir
IM didirikan di Ismailiah, Mesir.
IM menarik minat banyak warga Mesir.
Dalam waktu yang singkat, masa IM mencapai ratusan ribu. Mereka juga memiliki ribuan simpatisan.
Masa dan simpatisan IM terdiri dari mahasiswa, pegawa negeri, buruh, ulama, hingga dokter dan lain-lain.
Hasan Al Banna kemudian pindah ke Kairo, sehingga kantor pusat IM juga beralih ke Kairo.
Di Kairo, IM semakin kuat. Sehingga membuat sebagian elit Inggris maupun Mesir ketakutan.
Ketika meletus perang Palestina tahun 1948-1949, pasukan Ikhwanul Muslimin menjadi salah satu aktor terpenting yang membela Palestina.
Pasukan tersebut hampir menyentuh gerbang Tel Aviv.
Mesir kemudian menyepakati perjanjian damai dengan Israel.
Tidak berhenti di situ, Pemerintah Mesir juga menangkap aktivis IM.
Hasan Al Banna kemudian meninggal dunia pada 12 Februari 1949.
Ia meninggal karena ditembak oleh tentara Mesir. (2)
(Tribunnewswiki.com/Yusuf)
| Info Pribadi | Pendiri Ikhwanul Muslimin |
|---|
| Pendidikan | Daarul Ulum Kairo, Mesir |
|---|
| Tempat Tanggal Lahir | Mesir, 14 Oktober 1906 |
|---|
| Meninggal | 12 Februari 1949 |
|---|
Sumber :
1. p2k.um-surabaya.ac.id
2. www.biografiku.com