Bantah Lakukan Pelecehan Seksual, Dosen Unri: Sumpah Pocong, Sumpah Muhabalah, Saya Siap

Dekan FISIP Universitas Riau, Syafri Harto membantah melakukan pelecehan seksual terhadap mahasiswinya.


zoom-inlihat foto
Mahasiswi-FISIP-UNRI-jadi-korban-pelecehan-seksual-dosen.jpg
Capture Instagram/@komahi_ur
Tangkapan layar gambar mahasiswi Jurusan Hubungan Internasional, Fakultas FISIP Universitas Riau (Unri) yang diduga menjadi korban pelecehan seksual yang dilakukan dosen pembimbingnya saat bimbingan skripsi di Unri.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Dugaan pelecehan seksual di lingkungan kampus Universitas Riau (Unri) mencuat setelah sebuah video pengakuan mahasiswi dilecehkan oleh dosennya saat bimbingan skripsi viral di media sosial.

Akun Instagram @komahi_ur yang merupakan akun Korps Mahasiswa Hubungan Internasional FISIP Universitas Riau (UNRI) mengunggah pengakuan pelecehan yang dialami salah satu mahasiswi jurusan Hubungan Internasional (HI).

Menanggapai tuduhan tersebut, Dekan FISIP Universitas Riau, Syafri Harto membantah melakukan pelecehan seksual terhadap seorang mahasiswi tersebut.

Syafri Harto dengan tegas membantah jika dirinya telah melakukan pelcehan seksual terhadap mahasiswinya.

"Saya tidak berbuat sesuai apa yang dituduhkan dengan video yang viral. Dia bilang 'mana bibir mana bibir', itu tidak ada saya lakukan," kata Syafri Harto saat konferensi pers di Pekanbaru, Jumat (5/11/2021), dikutip TribunnewsWiki dari Kompas.com.

Merasa tidak melakukan pelecehan seksual, Syafri Harto pun mengaku berani untuk melakukan sumpah pocong hingga sumpah muhabalah.

"Saya berani sumpah pocong. Sumpah muhabalah pun saya siap, lebih tinggi dari sumpah pocong," kata Syafri Harto.

Terkait tudingan tersebut, Syafri harto mengaku sangat dirugikan.

"Saya sangat dirugikan," ucapnya.

Baca: Profil Kampus - Universitas Riau (Unri)

Baca: Viral, Mahasiswi UNRI Alami Pelecehan Seksual saat Bimbingan Skripsi dengan Dosen, Ini Kronologinya

Kronologi

Diberitakan sebelumnya, beredar sebuah video seorang perempuan berkeluh kesah perihal kejadian dugaan pelecehan seksual yang dialaminya.

Perempuan tersebut mengaku sebagai mahasiswi Jurusan Hubungan Internasional, Fakultas FISIP Universitas Riau (Unri) angkatan 2018.

Video tersebut diunggah oleh akun Instagram Korps Mahasiswa Hubungan Internasional (Komahi), @komahi_ur pada Kamis (4/11/2021).

Dalam video yang tersebut, si mahasiswi bercerita tentang kronologi kejadian, identitas pelaku, dan perlakuan yang diterimanya pascakejadian.

Dengan wajah disamarkan, ia menyebut pelaku pelecehan seksual adalah Dekan Fakultas FISIP bernama Syafri Harto.

Peristiwa itu terjadi saat korban melakukan bimbingan skripsi, pada Rabu (27/10/2021), pukul 12.30 WIB.

"Pada saat itu saya ingin menemui bapak Syafri Harto untuk melakukan proposal bimbingan skripsi. Saya melakukan [rp[osal bimbingan skripsi di ruangan Dekan Fisip UNRI. Di dalam ruangan tersebut hanya kami berdua, tidak ada orang lain di dalam ruangan tersebut selain kami. Bapak Syafri Harto mengawali bimbingan proposal skripsi dengan menanyakan beberapa pertanyaan yang menuju pada personal life saya, tentang pekerjaan, tentang kehidupan," ungkap mahasiswi tersebut.

Baca: MS, Korban Bullying & Pelecehan Seksual oleh Pegawai KPI, Dinonaktifkan dan Dapat Surat Penertiban

Namun, lanjut dia, dalam percakapan tersebut beberapa kali kata-kata Syafri Harto membuatnya tidak nyaman.

"Ia mengatakan kata-kata I Love You yang membuat saya terkejut, dan saya tidak menerima perlakuan bapak tersebut," ucapnya.

Setelah bimbangan proposal skripsi itu selsai, mahasiswi itu pun hendak berpamitan dengan Syafri Harto.

"Ketika saya ingin menyalim bapak itu untuk berpamitan, beliau langsung mengenggam kedua bahu saya, mendekatkan badannya kepada diri saya," kata dia.

Mahasiswi tersebut mengaku badannya lemas dan ketakutan.

Ia kemudian mendorong tubuh terduga pelaku.

"Lalu beliau mengenggam kepala saya dengan mengenggam kedua tangganya. Lalu beliau mencium pipi sebelah kiri dan kening saya.

Saya sangat merasa ketakutan dan saya langsung menundukkan kepala saya. Namun bapak Syafri Harto segera mendongakkan kepala saya dan ia berkata 'mana bibir, mana bibir' yang membuat saya terasa terhina. Kemudian saya dorong," lanjtunya.

"Lalu beliau mengatakan ‘ya sudah kalau tidak mau’. Saya langsung meninggalkan ruangan Dekan dan kampus dengan gemetar,” bebernya.

Baca: Korban Kasus Pelecehan Seksual di KPI Mengaku Diancam Pejabat, Diminta Cabut Laporan atau Dipecat

Lebih lanjut, korban sempat meminta bantuan salah satu dosen di jurusannya untuk melaporkan dugaan pelecehan seksual itu.

Namun, korban mengaku diintimidasi dan ditertawakan oleh pihak jurusan.

Dosen tersebut menekan korban untuk tidak mengadukan kasus ini pada ketua jurusan.

Korban mengaku diancam dan diminta bersabar dan tabah atas peristiwa tersebut.

Dia dinasehati agar jangan sampai karena peristiwa itu dosen terduga pelaku bercerai dengan istrinya.

"Ia meminta saya bersabar dan tabah saja tanpa mempermasalahkan kasus pelecehan seksual menimpa saya ini. Ia berusaha menghalang-halangi saya meminta keadilan atas perilaku Pak Syafri harto terhadap saya," jelas mahasiswi tersebut.

(tribunnewswiki.com/Rakli Almughni)

Baca lebih lengkap seputar berita terkait lainnya di sini





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved