TRIBUNNEWSWIKI.COM - Anggota DPRD DKI Jakarta, Viani Limardi, resmi menggugat Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Rp1 triliun seusai dipecat sebagai kader partai ini.
Menanggapi hal tersebut, PSI pun akhirnya buka suara.
PSI menyebut langkah yang diambil oleh Viani tersebut malah akan makin membuat malu Viani sendiri.
Hal itu diungkapkan oleh DPW PSI DKI Jakarta Elva Farhi Qolbina.
Baca: Viani Limardi
Elva mengatakan PSI siap menghadapi gugatan yang diajukan Viani.
"Kami punya bukti-bukti kuat sebagai dasar pemecatan. Dengan menggugat ke pengadilan, sebenarnya Viani hanya akan semakin mempermalukan dirinya sendiri," kata Elva kepada awak media, Rabu (20/10/2021), seperti dikutip dari Tribun Jakarta.
"Sudah cukup selama ini dia mempermalukan PSI dengan bertindak arogan,” imbuhnya.
Elva menyebutkan Viani dipecat setelah PSI melakukan proses evaluasi panjang, mulai dari DPW PSI DKI Jakarta, Direktorat Pembinaan Fraksi dan Anggota Legislatif PSI, Tim Pencari Fakta (TPF), DPP PSI, serta meminta keterangan langsung dari Viani.
"Kami terus menjaga integritas di PSI, baik kader maupun anggota legislatif. Hadir bekerja untuk masyarakat dan jauh dari sifat arogan. Semua kader PSI bahkan anggota legislatif pun harus siap diawasi dan berani bertanggung jawab,” ujar Elva.
Baca: Sebut dari Fraksi Rakyat Jakarta, Eks Kader PSI Viani Limardi Hadiri Rapat DPRD DKI
Baca: PSI Kirim Surat ke Pimpinan DPRD DKI, Minta Viani Limardi Dicopot dari Anggota Dewan
Mengenai gugatan yang telah diajukan Viani, Elva memastikan bahwa PSI akan hadir dan mengikuti seluruh proses peradilan.
Dia juga berharap proses peradilan ini akan mengakhiri perang opini di media sosial yang dianggapnya hanya membuat masyarakat kebingungan.
Diberitakan sebelumnya, Viani Limardi mengklaim bahwa dirinya tidak pernah menggelembungkan dana reses sebagaimana tudingan yang dilontarkan oleh PSI yang berujung pemecatan dirinya.
Oleh sebab itu, Viani Limardi pun tak tinggal diam.
Perempuan berusia 36 tahun itu menggugat PSI ke Pengadilan Negeri Jakarta.
Viani Limardi menggugat Rp1 triliun kepada Dewan Pimpinan Pusat, Dewan Pembina, dan Dewan Pimpinan Wilayah PSI.
Menurutnya, tudingan penggelembungan dana reses merupakan bentuk fitnah yang tidak bisa dibiarkan.
Viani Limardi juga menyebut PSI sengaja memecatnya dengan tuduhan kejahatan lantaran ingin membunuh karakternya.
Ia mengatakan pembunuhan karakter ini berimbas kepada rusaknya citra yang selama ini telah ia bangun bersama PSI.
"Ini telah merugikan karier saya, nama keluarga besar saya, termasuk warga DKI Jakarta. Penggelembungan dana reses itu fitnah," kata Viani, Rabu (20/10/21), dikutip TribunnewsWiki dari Warta Kota.
Baca: Dituding PSI Gelembungkan Dana Reses, Viani Limardi: Fitnah yang Sangat Busuk
Baca: Profil Viani Limardi, Anggota DPRD DKI yang Dipecat PSI karena Diduga Gelembungkan Dana Reses
Lebih lanjut, Viani berujar bahwa wajar dirinya melanjutkan persoalan tersebut ke jalur hukum.