Ini Penyebab PPKM di 12 Daerah di Jawa Tengah Naik ke Level 3

Sebanyak 12 daerah di Jawa Tengah mengalami kenaikan level dari level 2 ke level 3 dalam perpanjangan PPKM yang terbaru.


zoom-inlihat foto
PPKM-Darurat-akan-diperpanjang-2324214.jpg
Tribunnews/Herudin
Ilustrasi PPKM


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Sebanyak 12 daerah di Jawa Tengah mengalami kenaikan level dari level 2 ke level 3 dalam perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegaiatn Masyarakat PPKM yang terbaru.

Lalu apa yang menjadi penyebab ke-12 daerah tersebut naik level?

Faktor penyebabnya yakni capaian vaksinasi Covid-19 yang menjadi salah satu indikator leveling.

Belum tercapainya cakupan vaksinasi dinilai sebagai penyebab kenaikan level pada daerah tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah Yulianto Prabowo mengatakan bahwa daerah naik menjadi level 3 karena belum memenuhi capaian vaksinasi sesuai indikator leveling.

"Penyebabnya mulai minggu ini diberlakukan vaksinasi sebagai indikator leveling," kata Yulianto, Rabu (6/10/2021), seperti dikutip dari Kompas.com.

"Daerah naik level 3 karena syarat minimal cakupan vaksinasi total 50 persen dan lansia 40 persen belum tercapai," jelasnya.

Baca: PPKM Level 3

Berdasarkan pedoman penetapan level wilayah, penurunan dari level 3 menjadi level 2 syarat capaian vaksinasi total minimal 50 persen dan vaksinasi lansia minimal 40 persen.

Sementara, penurunan dari level 2 menjadi level 1 syarat capaian vaksinasi total minimal 70 persen dan vaksinasi lansia minimal 60 persen.

Adapun 12 daerah yang sebelumnya level 2 naik menjadi level 3 antara lain:

Baca: Aturan Baru PPKM, Gym hingga Gerai Makanan di Bioskop Boleh Buka

Baca: PPKM Level 2-4 Diperpanjang 2 Pekan, Simak Aturan dan Syarat Perjalanan Darat

1. Kabupaten Temanggung

2. Kabupaten Rembang

3. Kabupaten Pemalang

4. Kabupaten Pati

5. Kabupaten Kudus

6. Kota Pekalongan

7. Kabupaten Banjarnegara

8. Kabupaten Pekalongan

9. Kabupaten Jepara

10. Kabupaten Grobogan

11. Kabupaten Blora

12. Kabupaten Batang

Seperti diketahui, pemerintah memperpanjang kebijakan PPKM Jawa-Bali selama dua minggu ke depan hingga 18 Oktober 2021.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan pada Senin (4/10/2021).

Pemerintah berencana menerapkan uji coba kebijakan PPKM Level 1 (New Normal) untuk kota Blitar, Jawa Timur.

Luhut mengatakan bahwa Uji coba dilakukan karena Kota Blitar telah memenuhi syarat indikator WHO dan target cakupan vaksinasi dosis 1 sebesar 70 persen serta dosis 1 lansia sebesar 60 persen.

"Penerapan PPKM Level 1 akan mendekati aktivitas kehidupan masyarakat yang normal," kata Luhut, dikutip TribunnewsWiki dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (5/10/2021).

Untuk mengimbangi hal tersebut, lanjut Luhut, tindakan surveillance, testing/tracing, dan peningkatan disiplin protokol kesehatan diperlukan.

Luhut menyebut bahwa pemerintah akan menurunkan tim khusus untuk mengawasi pelaksanaan PPKM Level 1 di Blitar ini.

Luhut juga berharap pelaksanaan uji coba ini bisa berjalan lancar.

Supaya, bisa menjadi contoh bagi wilayah lain.

"Kami sudah membentuk task force (satgas) yang terdiri dari pakar-pakar, ahli-ahli dalam bidangnya untuk tinggal beberapa waktu di Blitar untuk memonitor. Kalau nanti berhasil, kita akan kembangkan ke kota-kota yang dapat masuk kepada level 1," kata Luhut.

Pemerintah juga akan memonitor seluruh kegiatan dan aktivitas masyarakat di wilayah Kota Blitar agar bisa segera merespons keadaan darurat yang mungkin datang tiba-tiba.

Sementara itu, saat ini terdapat 20 Kabupaten/Kota yang bertahan di PPKM Level 2 yang didominasi wilayah aglomerasi Semarang Raya dan Solo Raya.

Solo Raya kini berada di level 2.

Serta terdapat peningkatan daerah yang masuk PPKM Level 3.

Daerah yang kini masuk wilayah PPKM Level 3 naik dari 84 Kabupaten/Kota menjadi 107 Kabupaten/Kota.

Hal ini karena kota-kota di level 2 yang sebelumnya mendapat dispensasi belum mampu mencapai target cakupan vaksinasi.

"Jadi capaian vaksinasi yang kita tambahkan jadi kriteria minggu lalu itu belum tercapai sehingga mereka turun level," jelasnya.

Luhut mengungkapkan wilayah aglomerasi Jabodetabek saat ini belum berhasil turun level karena Kabupaten Bogor, Kabupaten Tangerang dan Bekasi disebutnya belum mencapai target vaksinasi.

"Aglomerasi Jabodetabek belum turun karena ada di Kabupaten Bogor, Kabupaten Tangerang dan Bekasi masih kekurangan vaksinasi level 3 sehingga kami akan melakukan task force untuk ini," kata Luhut.

"Jadi ada 2 juta vaksin yang akan kita suntikkan dalam minggu-minggu ke depan. Setelah ini akan kita matangkan mengenai pelaksanaannya," imbuhnya.

Adapun Magelang, Bandung Raya, Malang Raya dan Surabaya Raya, meski telah memenuhi syarat indikator WHO terkait penurunan level, namun cakupan vaksinasi belum mencapai target untuk turun level sehingga tetap berada di level 3.

"Terdapat 3 kabupaten/kota non aglomerasi yang dapat turun ke level 2, yakni Kota Cirebon, Banjar dan Madiun," katanya.

(tribunnewswiki.com/Rakli Almughni)

Baca lebih lengkap seputar PPKM di sini





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved